SOEKARNO: Sekali Menyelam, Maju Terus. Tiada Jalan untuk Timbul, Sebelum Menang. Tabah Sampai Akhir
Mantan Komandan KRI Nanggala-402 Letnan Kolonel Laut Ansori mengatakan, seluruh peralatan kapal selam pasti pernah mengalami masalah saat berlayar.
"Sekali menyelam, maju terus - tiada jalan untuk timbul, sebelum menang. Tabah sampai akhir"
(dilansir dari Harian Kompas yang terbit pada Rabu, 9 September 2009).

Pidato Presiden Soekarno di atas Kapal Selam
Pengoperasian kapal selam, merupakan strategi yang jitu, karena Indonesia sebagai negara maritim, menjadi hal yang mutlak untuk memiliki kapal selam.
Sejak Agustus 1958, Indonesia sudah mengirimkan orang-orang terbaiknya, 110 personel, untuk belajar mengenai kapal selam hingga ke Eropa Timur.
Tugas kapal selam memang jauh dari publikasi, serta jarang terlihat oleh kawan maupun lawan.
Selama beroperasi di Indonesia, banyak kapal selam yang ditugaskan dalam operasi senyap.
Para personil yang bertugas juga harus senyap dan penuh dedikasi yang tinggi.
Mereka personel ditempa untuk bertanggung jawab dalam misi tugasnya, dan menjung-jung tinggi kehormatan prajurit.
Bahkan, mereka tak mengenal menyerah hingga di titik akhir sekalipun dalam mengemban tugas.
Mereka bukan pengecut yang mau meninggalkan temannya dalam pertempuran yang hanya untuk menyelamatkan diri masing-masing. Itulah salah satu jiwa kesatriaan prajurit TNI-AL.
Kode Etik Koarmada II
SAPTA MARGA
Kami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Bersendikan Pancasila.
Kami Patriot Indonesia Pendukung Serta Pembela Ideologi Negara yang Bertanggung Jawab dan Tidak Mengenal Menyerah.
Kami Kesatria Indonesia yang Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa Serta Membela Kejujuran Kebenaran dan Keadilan.