Sungai Bedera
Sungai Bedera Sudah Mirip Parit Busuk, Air Hitam dan Dipenuhi Sampah, Warga: Kalau Bisa Dikeruk
Sungai Bedera yang melintasi Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan airnya hitam dan sudah mirip dengan parit busuk
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Array A Argus
Lantaran kondisi Sungai Bedera ini sangat buruk, Yunus bersama pihak terkait terus berupaya mencari solusi dalam hal pembersihan sungai.
Namun dia juga merasa kesulitan, karena banyak warga yang masih sembarangan buang sampah ke sungai.
Pelebaran 8 Meter
Pemerintah Kota Medan dengan Pemprov Sumatra Utara dan Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) sepakat menangani dua kecamatan di Kota Medan yang sering terdampak banjir saat hujan turun.
Pasalnya dua kecamatan tersebut yakni Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Helvetia yang selalu menjadi sasaran banjir.
Usai menjalani rapat pembahasan Laporan Penanggung Jawaban Tahunan (LKPJ) di kantor DPRD kota Medan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Zulfansyah Ali Syahputra mengatakan pihaknya saat ini sudah berkomitmen untuk bekerja sama dengan beberapa instansi pemerintah kota Medan dan Sumut untuk menyelesaikan beberapa lokasi banjir yang ada di kota Medan.
"Kemarin kita sudah komitmen sama pihak balai wilayah sungai, PU juga, dan pemerintah provinsi dan pemko Medan sudah masing masing menganggarkan untuk penyelesaian pembebasan lahannya di sekitar sungai berdera," katanya, Rabu (14/4/2021).
Pihak terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas PKPPR, Balai Wilayah Sungai (BWS), dan Pemprovsu akan berbagi anggaran untuk pelaksanaan minimalisir banjir tersebut.
"Jadi persoalannya itu asetnya milik kementrian PU karena wilayah sungai makanya perlu MOU, harusnya kita beli jadi aset kita inikan gak kita beli jadi aset mereka," katanya.
Zulfansyah menyebut bahwa pelebaran Sungai Bedera adalah program utama Pemko Medan dalam meminimalisir tingkat banjir yang ada di kota Medan.
"Jadi yang paling utama Sungai Bedera, sungai itu jadi agenda pak wali, jadi ada persoalan lahan, Sungai Bedera itu bisa menggenangi di kecamatan Medan Sunggal bsan Helvetia," sebutnya.
Zulfansyah mengungkapkan bahwa faktor utama banjir di dua kecamatan tersebut adalah menyempitnya aliran sungai berdera tersebut sehingga menyebabkan dua kecamatan tersebut direndam banjir.
Pihaknya berencana akan membuat pelebaran sungai sesuai standar penampungan agar menghindari kebanjiran yang terjadi.
"Seandainya sungai itu selesai dengan lebar bersih 8 meter, mungkin banjir itu hilang, karena sekarang kan sungai tersebut hanya 1 meter lebarnya," ungkapnya
Sambung Zulfansyah, seperti di wilayah Medan Helvetia tepatnya di belakang perumahan bumi Asri Medan ada sekitar tiga setengah kilometer yang juga terkena dampak banjir aliran sungai.