TRIBUNWIKI
Muhammad Tegar Setiawan, Penyandang Disabilitas yang Bercita-cita Ingin Jadi Guru Ngaji
Dengan wajah polosnya, ia bercerita mengapa memilih sebagai Tahfiz Al-Quran, karena tidak mau dipandang sebelah mata oleh orang lain.
Penulis: Satia | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN.COM, BINJAI- Penyandang disabilitas, Muhammad Tegar Setiawan, bercita-cita ingin menjadi seorang guru ngaji.
Tegar sapaan akrabnya, adalah bocah yang sudah berulangkali mendapatkan penghargaan, berkat kemahirannya menghafal Al-quran. Diusia 8 tahun, saat ini dirinya sudah bisa menghafal 6 juz Alquran.
"Cita-cita saya ingin menjadi seorang guru ngaji, agar bisa mengajarkan anak-anak nantinya, untuk bisa membaca ayat suci Al-Quran," ujarnya, saat ditemui, di rumahnya di Jalan Danau Tondano, Lingkungan IX, Kelurahan Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur, Senin (26/4/20201).

Walau tidak seperti anak pada umumnya, Tegar, memiliki sifat dan cara berpikir seusianya.
Dirinya, saat ditemui masih malu-malu, untuk bercerita dengan orang yang baru ditemui.
Dengan wajah polosnya, ia bercerita mengapa memilih sebagai Tahfiz Al-Quran, karena tidak mau dipandang sebelah mata oleh orang lain.
Kemampuan Tegar melafazkan hapalan puluhan Surat Al Quran sontak menjadi menarik perhatian masyarakat.
Baca juga: Dewan Sebut Rumah Potong Hewan Minim Inovasi, Tapi Tiap Tahun Dapat Bantuan Modal
"Saya ingin membahagiakan orang tua saya," katanya, disambut dengan senyuman. Menurutnya, ia tidak akan pernah berhenti untuk terus belajar menghafalkan ayat-ayat suci tersebut.
Baginya, ayat-ayat suci Al-Qur'an, adalah sebuah pandangan umat Islam dalam menjalankan hidup setiap hari.
Devi, ibu kandung Tegar bercerita, tegar sudah menyandang disabilitas sejak lahir.
"Sudah sejak kecil Tegar seperti ini," ungkapnya.
Ia mengatakan, dulunya, sebelum mengikuti perlombaan, Tegar sering mendapatkan bully dari orang-orang.
Namun, karena ketegarannya, ia sekarang tidak lagi menjadi bagian olok-olokan orang.
Baca juga: Jalani Ramadhan di Belgia, Anak Medan Yudha Sempat Syok Puasa Hingga 18 Jam
"Saya memasukkannya ke sekolah luar biasa. Dari sekolah itu Tegar sudah mulai suka dan membaca Al-Quran. Pernah dia mendapatkan bully dari orang, karena membaca dengan menggunakan kaki," ungkapnya.
Tanpa bimbingan seorang ayah, Devi dengan ikhlas dan kebesaran hati mengasuh Tegar seorang diri.