Tidur di Ranjang Dekat Torpedo, Getirnya Hidup Awak Kapal Selam, 53 Awak KRI-402 Patroli Selamanya

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono mengumumkan bahwa status kapal selam KRI Nanggala-402 adalah On Eternal Patrol.

intisari-online
Tidur di Ranjang Dekat Torpedo, Getirnya Hidup Awak Kapal Selam, 53 Awak KRI-402 Patroli Selamanya 

TRIBUN-MEDAN.com - Mereka sudah berpatroli selamanya. Begitulah istilah yang disematkan kepada para korban kapal selam, baik karena tertembak saat perang maupun kecelakaan. Termasuk bagi 53 awak KRI Nanggala-402.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono mengumumkan bahwa status kapal selam KRI Nanggala-402 adalah On Eternal Patrol.

Di mana artinya berpatroli selamanya.

Maka dengan begitu, kapal selam yang sempat dilaporkan hilang kontak itu dinyatakan tenggelam setelah 72 jam pencarian.

Pernyataan KSAL itu disampaikan setelah penemuan beberapa bukti bahwa KRI Nanggala-402 sudah masuk isyarat Subsunk.

KSAL Yudo Margono pun mengatakan duka sedalam-dalamnya atas gugurnya 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402.

Menurutnya TNI AL telah kehilangan perwira-perwira terbaik bangsa yang punya potensi besar di masa depan.

Ucapan KSAL Yudo Margono beralasan.

Baca juga: KRONOLOGI Pria Remaja 16 Tahun Dipaksa Janda Muda Melayani Nafsunya Selama 3 Hari Berturut-turut

Baca juga: Ariel NOAH Blak-blakan soal Masa Kecilnya, Ungkap Semasa Hidup Bapaknya Mendidik dengan Keras

Baca juga: BCL Buka-bukaan 15 Tahun Berteman dengan Ariel NOAH, Istri Ashraf Sinclair Akui Dapat Chemistry

KRI Nanggala-402
KRI Nanggala-402 (Parapuan)

Sebab untuk menjadi awak kapal selam dibutuhkan kualifikasi yang benar-benar baik.

Sebab, kehidupan di dalam kapal selam sama sekali jauh dari kata normal.

Di mana para pelaut harus memiliki pengetahuan teknis yang tepat serta tekad untuk menghabiskan waktu berbulan-bulan di bawah air.

Agar memenuhi syarat untuk menjadi awak kapal selam, pelamar harus lulus serangkaian tes yang melelahkan, evaluasi psikologis, dan kursus intensif.

Tentu saja, bahkan setelah memenuhi syarat, melayani di atas kapal selam bukanlah seperti berjalan-jalan di taman.

Setelah kapal benar-benar tenggelam, maka kehidupan berlangsung dalam jadwal 18 jam.

Jadwal ini dibagi menjadi tiga segmen enam jam untuk tidur, berjaga-jaga, dan menghabiskan waktu luang.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved