Tenggelamnya Lebih Dalam dari Ara San Juan, Rencana Angkat KRI Nanggala 402 Bikin Australia Bingung
Rencana Indonesia untuk mengangkat KRI Naggala-402 dari kedalaman 838 meter membuat pakar kapal selam Australia kebingungan.
TRIBUN-MEDAN.com - Negara tetangga Singapura membantu Indonesia mencari keberadaan KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan utara Bali.
Dengan kapal canggihnya, MV Swift Rescue turun ke dasar laut, menemukan KRI Nanggala 402 tenggelam. Dari foto terekam sudah pecah menjadi 3 bagian.
Kini, TNI Angkatan Laut pun masih mendiskusikan cara mengangkat kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di kedalaman 838 meter.
Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan Jerman itu memiliki berat 1.400 ton.
Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda TNI Muhammad Ali mengatakan cara pengangkatan kapal dilakukan berdasarkan titik kedalaman tenggelamnya kapal selam.
Tingkat kedalaman tersebut, kata Ali, juga mempengaruhi tingkat kesulitan pengangkatan kapal.
Baca juga: Terbongkar Penyeludupan Penumpang Luar Negeri, Masuk Indonesia Tanpa Karantina Bayar Rp 6,5 Juta
Baca juga: Harga Oksigen 10 Juta, Anak Tega Telantarkan Ibunya, Dokter Menangis Tsunami Covid-19 Hantam India
"Rencana kita masih kita diskusikan bagaimana caranya mengangkat. Karena kedalamannya ini tidak dangkal. Ini termasuk yang dalam. Lebih dalam dari kejadian kapal selam Argentina San Juan. Ini 838 meter," kata Ali saat konferensi pers di Mabes TNI AL Cilangkap Jakarta Timur pada Selasa (27/4/2021).
Rencana Indonesia untuk mengangkat KRI Naggala-402 dari kedalaman 838 meter membuat pakar kapal selam Australia kebingungan.
Frank Owen, pakar sekaligus sekretaris Institut Kapal Selam Australia mengatakan bahwa itu menyulitkan.
"Mengangkat kapal selam adalah prestasi logistik yang sangat sangat signifikan," kata Owen, dikutip dari ABC, Selasa (27/4/2021).
Ia menambahkan bahwa, mengangkat jenazah satu per satu, atau tanpa mengangkat seluruh kapal selam, akan menjadi tantangan nyata.
"Itu benar-benar akan berurusan dengan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh,” paparnya, yang tak mungkin manusia dapat menyelam sedalam itu.
Kendaraan yang diungkapkan Owen, belum tentu memiliki kemampuan tangan untuk mengangkat beberapa bagian tubuh jenazah.
Baca juga: 30 Menit Akhir Hidup B (22), Gadis Muda Berlumur Cat, Diajak Berbuat Dosa Asal Utang 7 Juta Lunas
Baca juga: Datang Pertengahan Ramadhan 1442, Inilah Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Malam Lailatul Qadar
Dia mencontohkan kapal selam nuklir Rusia, Kursk, yang berhasil diangkat pada tahun 2001.
“Kapal selam itu, yang beratnya sekitar 20.000 ton, diangkat dari kedalaman lebih dari 100 meter, tapi butuh waktu lebih dari satu tahun untuk mengangkatnya,” kata Owen.