SENSASI Ngopi di Rumah Adat Ratusan Tahun di Siantar, Ada di Kedai Cofee Kawan
Lamhot menuturkan, semula rumah adat Batak Toba dibawa ke Siantar sekadar tempat tinggal, sejak orangtuanya membeli tanah di sini.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Sajian kopi makin hari makin menjadi.
Selain olahan kopi yang yang makin beragam varian, konsep Cofee Shop, kedai kopi, kafe, atau semacamnya juga terus berinovasi dengan konsep-konsep berbeda, seperti kekinian, natural, vintage, dan lainnya.
Nah, di Jalan Bahkora II Atas, Kelurahan Siantar Tong Marimbun, Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Pematangsiantar, ada sebuah kedai kopi yang memberikan sensasi berbeda dari biasanya, yaitu 'Cofee Kawan Kita'.
Baca juga: Tarik Ulur, Bobby Nasution Tak Jadi Ratakan Bangunan Eks Harian Portibi, Ada Apa Ya?
Kedai kopi bernama Cofee Kawan Kita menggabungkan tradisi ngopi anak muda dengan budaya. Di sini, sebuah rumah adat Batak Toba menjadi lapak baru bagi penikmat kopi yang berkunjung.
"Rumah adat ini sebelumnya ada di Tambunan, Kabupaten Toba. Kita bongkar dan angkut dari sana terus kita bangun di sini. Kalau usia rumahnya (papan) sudah 200 tahunan ada," ujar owner Kawan Kita, Lamhot Siahaan, Kamis (29/4/2021).
Lamhot menuturkan, semula rumah adat Batak Toba dibawa ke Siantar sekadar tempat tinggal, sejak orangtuanya membeli tanah di sini.
Seiring berjalannya waktu muncul ide memanfaatkan bangunan rumah adat yang masih tampak kokoh itu menjadi kedai kopi.
"Memang suka ngopi. Dan mungkin kan karena ada rezeki sedikit. Rumah adat yang udah ada di sini tahun 2012 kita coba buat jadi lokasi ngopi," terang Lamhot.
Baca juga: Rekayasa Babi Ngepet yang Dibeli Online, Adam Ibrahim: Iman Saya Lemah, Setan Masuk ke Diri Saya

"Yaitu tadi daripada ngontrak ngontak kan, ada tanah di sini ya, sini aja. Bisa juga jadi daya tarik. Ini baru berjalan 3 bulan," tambahnya.
Ia berharap usaha yang baru dibangun bisa menjadi referensi kaum penikmat kopi di Kota Pematangsiantar ataupun wisatawan yang melintas.
Cofee Kawan Kita menawarkan beragam sajian kopi berbagai varian olahan.
Namun sanger espresso, ujar Lamhot, merupakan menu unggulan di tempatnya, di samping beragam menu kopi lainnya.
Adapun jenis kopi yang diolah Lamhot adalah Arabika yang diperoleh dari berbagai daerah penghasil kopi unggulan seperti Tanah Gayo, Sidikalang, Simalungun dan terutama Doloksanggul.
Baca juga: 3 Pencuri Ternak Kerbau Betina di Toba Diringkus Polisi, Tersangka Membawa Sajam dan Senapan Angin
Amatan Tribun Medan, lantai dua rumah panggung adat Batak Toba dapat menjadi lokasi foto yang instagramable. Pahatan dan corak adat Batak Toba memberi kesan seolah penikmatnya berada di pinggiran Danau Toba.
Rumah adat tepat menghadap ke pemandangan sawah, bukit barisan, dan rumah-rumah warga.
"Kalau sekarang, masih ramai belum, ya. Belum banyak yang tahu. Kita juga akan upgrade seiring berjalan waktu," ujar pria 31 tahun itu.
(Alj/tribun-medan.com)