MENGENAL RACUN Kalium Sianida yang Dibumbui pada Sate oleh NA Wanita 25 Tahun, Menewaskan Bocah

Polisi akhirnya berhasil mengungkap siapa pengirim sate berbumbu racun sianida yang menewaskan NFP, bocah SD berusia 8  tahun.

Editor: Salomo Tarigan
Kolase/kompas/istimewa
Mengenal RACUN Kalium Sianida yang Dibumbui NA 

✓ Polisi mengungkap Pembunuhan berencana mengunakan sate beracun kalium sianida oleh wanita NA, racun sudah dibeli sejak tiga bulan lalu

✓ Wanita misterius pengirim sate yang menewaskan seorang bocah ternyata NA warga Majalengka 

✓ Racun yang ditabur pada sate Kalium Sianida atau Potasium Sianida, biasa digunakan untuk penyepuhan dan pemolesan perhiasan.

TRIBUN-MEDAN.com - Polisi akhirnya berhasil mengungkap siapa pengirim sate berbumbu racun sianida yang menewaskan NFP, bocah SD berusia 8  tahun.

Wanita misterius itu ternyata NA warga Majalengka yang kini sudah ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara.

Wanita muda NA (25) tersangka pengirim sate beracun
Wanita muda NA (25) tersangka pengirim sate beracun (facebook)

Menurut Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria, kandungan racun yang ada di bumbu sate itu adalah Kalium Sianida (KCN).

Racun yang dibeli secara daring itu sengaja ditaburkan di bumbu sate oleh tersangka.

LEDAKAN COVID-19 di India, Kakanim Klas I Medan Pastikan tak ada WNA dari India Masuk ke Sumut

“Makanya, kami sebut ini pembunuhan berencana karena racun sudah dibeli sejak tiga bulan lalu. Dia sengaja memesan ojek daring tanpa aplikasi karena dianggap lebih aman,” kata 

Lantas, apa itu Kalium Sianida atau KCN?

SOSOK Wanita Pengirim Sate Beracun Sianida
SOSOK Wanita NA  Pengirim Sate Beracun Sianida (tribunsolo via kompas)

Senyawa KCN ini merupakan salah satu alat yang digunakan di pertambangan emas, sintetis organik dan galvanisasi.

Penerapan lainnya meliputi penyepuhan dan pemolesan perhiasan.

Namun, itu akan menjadi racun apabila Kalium Sianida masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: SOSOK Wanita Pengirim Sate Beracun Sianida Sakit Hati pada Aiptu Tomy, Polisi Senior Polresta Jogja

Secara singkat, racun ini mencegah sel tubuh menggunakan oksigen untuk menghasilkan molekul energi.

Di dalam racun itu, ada senyawa ion sianida yang bisa mengikat atom besi dalam sitokrom C oksidase yang ada di dalam sel mitokondria.

Nama lain dari Kalium Sianida ini adalah Potasium Sianida.

Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Arief Nurrochmad MSi MSc Apt menjelaskan terkait racun sianida ini.

Ia mengatakan, bentuk sianida bisa bermacam-macam, semisal gas, kristal, dan cair.

Baca juga: HUBUNGAN TERLARANG Elsa dengan Ricky Terbongkar, Bocoran Ikatan Cinta Elsa Ingin Al Meninggal di ICU

“Racun ini banyak ditemukan di masyarakat dan rumah tangga. Semisal di dalam pestisida, racun tikus, racun ikan, dan sebagai penyepuh emas atau perak,” katanya.

Meski begitu, banyak pula ditemukan secara alami di beberapa tanaman, semisal singkong, juga asap rokok.

Ditanya tentang sifat zat racun tersebut, Arief menjelaskan sianida tidak memiliki bau.

Ayu Ting Ting Bangun Rumah Baru, Sang Arsitek Bocorkan Kini Sedang dalam Proses Desain

Namun, jika dicampur ke dalam makanan atau cairan, rasanya seperti kacang almond pahit atau seperti makanan gosong.

"Memang ini racun yang tidak berbau. Istilah umumnya disebut silent killer,” imbuhnya.

Lantas, bagaimana cara kerja Potasium Sianida jika masuk ke dalam tubuh?

 
Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF membenarkan, potasium sianida adalah jenis racun yang banyak beredar bebas.

“Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus C dan N, dengan atom atom C terikat 3 atom N,” bukanya kepada Tribun Jogja, Sabtu (1/5/2021).

Dia mengatakan, jika sianida masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar, maka sianida itu akan mencegah sel menggunakan O2 atau oksigen.

Dari situ, sel-sel akan mati.

“Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, nafas sesak dan tubuh lemas,” paparnya.

Kemudian, jika sianida masuk ke dalam tubuh dengan jumlah besar, maka itu akan menyebabkan denyut nadi lambat dan hilang kesadaran.

“Korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yan akhirnya akan meninggal. Dosis letalnya 1,5mg/kg berat badan,” katanya lagi.

Dijelaskan dr Lipur, dosis letal merupakan dosis yang sudah di ambang batas atas tubuh orang yang mengonsumsi.

Hitungannya, jika si anak memiliki berat badan 30 kg, maka dosis letalnya sekitar 45 gram.

“Si ibu yang juga menyantap sate, kemungkinan dia makan dengan porsi sedikit. Sehingga, ibu selamat,” tambah Lipur.

Adapun untuk tindakan pertolongan pertama jika orang terpapar sianida, bisa dilakukan dengan beberapa cara.

"Jika terjadi kebakaran, jauhi area tersebut agar tidak menghirup udara yang sudah tercemar," jelas Arief.

Segera keluar dari ruangan yang terkontaminasi gas sianida dan cari udara segar.
Jika tidak bisa keluar ruangan saat terjadi kebakaran, tiarap sedekat mungkin dengan tanah dan lindungi pernapasan Anda.

Jika mata terasa panas dan pandangan kabur akibat kebakaran, aliri mata Anda dengan air selama 10–15 menit, lalu cuci rambut dan tubuh Anda dengan air dan sabun selama 20 menit, lalu bilas.

"Jika Anda tidak sengaja menelan sianida, jangan minum sesuatu dan jangan berusaha membuat diri Anda muntah," bebernya.

Jika pakaian atau barang yang melekat di tubuh Anda terkena sianida, segera lepaskan dan masukkan ke dalam kantong plastik yang tertutup, lalu lapisi kembali dengan kantong plastik.

Sebagian dikutip dari Tribunjogja.com 

Baca juga: SOSOK Wanita Pengirim Sate Beracun Sianida Sakit Hati pada Aiptu Tomy, Polisi Senior Polresta Jogja

SOSOK Orang Kaya Dalang Sate Beracun Sianida? Wanita MIsterius Kirim Paket Sate hanya Suruhan

ARTIKEL LAIN TERKAIT Sate beracun

ARTIKEL LAIN TERKAIT Sate beracun untuk Polisi Salah Target

MENGENAL RACUN Kalium Sianida yang Dibumbui pada Sate oleh NA Wanita 25 Tahun, Menewaskan Bocah

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved