Breaking News

Tak Punya Pekerjaan dan Uang Karena Lockdown, Pria Ini Mengais Makanan dari Tempat Sampah

Raju yang tidak memiliki makanan, pada Sabtu (1/5/2021) lalu, ditemukan sedang memungut makanan di tempat pembuangan sampah di Kone Pete dekat Alur.

Editor: Liska Rahayu
India.com
Akibat lockdown, seorang pria India nampak memungut makanan di tumpukan sampah. 

Pejabat di New Delhi pun didesak untuk menemukan lebih banyak situs untuk melakukan kremasi.

Hal itu lantaran kamar mayat di rumah sakit hingga krematorium telah dipenuhi oleh pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Jenazah korban keganasan covid-19 bergelimpangan dan dikremasi di India
Jenazah korban keganasan covid-19 bergelimpangan dan dikremasi di India (AFP via tribuntimur)

Saking penuhnya, seorang petugas polisi senior New Delhi mengatakan, orang-orang harus mengkremasi anggota keluarga yang meninggal bukan karena virus di krematorium khusus Covid-19.

"Itu sebabnya kami menyarankan lebih banyak krematorium harus didirikan," kata petugas itu kepada saluran berita NDTV

Warga Negara Indonesia (WNI) di India, Mohd. Agoes Aufiya membenarkan krematorium di India yang sudah kolaps.

Bahkan, terdapat lahan parkir yang beralih fungsi menjadi krematorium.

"Yang sebelumnya berfungsi jadi tempat parkir menjadi tempat krematorium di luar bangunan."

"Ini yang dilakukan pemerintah saat ini untuk mengatasi lonjakan jenazah yang ada," tutur Agoes dalam talkshow Tribunnews.com, Sabtu (1/5/2021).

Foto-foto situasi mencekam di India, Amerika Serikat Ketakutan, 400.000 Warga India Tumbang dalam 24 Jam, Pakar Serukan Lockdown 6 Bulan, Senin (3/5/2021)
Foto-foto situasi mencekam di India, Amerika Serikat Ketakutan, 400.000 Warga India Tumbang dalam 24 Jam, Pakar Serukan Lockdown 6 Bulan, Senin (3/5/2021) (Ist/handout)

Mahasiswa Jawaharlal Nehru University (JNU) ini mengatakan, rumah sakit di New Delhi semuanya melebihi kapasitas atau overload.

Pemandangan pasien ada di luar rumah sakit lantaran terlalu penuh pun dapat terlihat.

Baca juga: Sumut Bakal Dilanda Siklon Tropis pada Mei 2021, Mungkinkah Berbahaya? Ini Penjelasan BMKG

Baca juga: HEBOH Monyet Berkeliaran di Kantor Bupati Deliserdang

"Bahkan ada yang juga sampai meninggal dunia karena tidak tertangani."

"Dan dengan kenaikan angka masyarakat yang terdampak Covid dan meninggal dunia juga berpengaruh terkait yaitu jumlah krematorium," ucapnya.

Sehingga membuat antrean di krematorium.

Karena itu, pemerintah New Delhi berinisiatif untuk menambah ruang luar untuk kremasi.

"Yang mana saat ini begitu terbatas sebelumnya sempat terlihat antrean untuk kremasi atau pembakaran mayat," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved