KKB Papua
Abelom Kogoya Ikut Campur, Kepala Suku Turun Gunung, KKB Brutal Tembak Guru, Warga & Siswa Diincar
Abelom Kogoya selaku kepala suku turun tangan langsung mengimbau masyarakat tak takut dan terprovokasi atas ulah KKB yang kian meresahkan.
TRIBUN-MEDAN.com - Kepala suku di Kabupaten Puncak, Papua turun tangan hadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Abelom Kogoya selaku kepala suku turun tangan langsung mengimbau masyarakat tak takut dan terprovokasi atas ulah KKB yang kian meresahkan.
Hal itu disampaikan Abelom saat ditemui Tim Satgas Binmas Noken Polri di Kiamak, Selasa (4/5/2021).
"Masyarakat harus tetap tenang, tidak terpengaruh maupun terprovokasi oleh ulah KKB karena aparat TNI-Polri senantiasa siap menjaga keamanan warga di Papua," kata Ableom, Rabu (5/5/2021).
Baca juga: KKB Pimpinan Alex Hamberi dengan 17 Anggotanya Menyerahkan Diri, Cium Bendera dan Ikrar Setia NKRI
Pada kesempatan itu, Abelom juga mengaku sempat diancam akan ditembak oleh KKB pimpinan Numbuk Telenggen.
Namun hal itu tak menciutkan nyalinya.
Aksi Teror KKB di Kabupaten Puncak
KKB terus melakukan aksi teror di Kabupaten Puncak dalam sebulan terakhir.
Terakhir, KKB membakar dan merusak sekolah dan puskesmas di Distrik Ilaga Utara, Minggu (2/5/2021).
Baca juga: Kualat, Anggota KKB Tertembak Senjata Sendiri, Namanya Tendinson Enumbi, Kisahnya Sebelum Bertobat

KKB diduga melakukan pembakaran karena lokasi itu pernah dijadikan Pos Komando dan Taktis oleh aparat keamanan.
Pada 27 April 2021, KKB melakukan kontak tembak dengan aparat dan menewaskan seorang anggota Brimob, Bharatu I Komang Wira Natha.
Pada 25 April 2021, Kepala BIN Papa, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha gugur dalam kontak tembak dengan KKB.
Pada 15 April 2021, KKB menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom.
Baca juga: KKB Sangat Keji, Bakar Sekolah hingga Puskesmas di Ilaga Papua, TNI-Polri Berjuang Membasmi Mereka
Pada 14 April, KKB menembak seorang tukang ojek bernama Udin di area Pasar Ilaga.
Pada 9 April 2021, KKB menembak mati seorang guru SMP bernama Yonathan Randen.
Penembakan guru ini terjadi sehari setelah KKB menembak guru bernama Oktavianus Rayo, pada 8 April 2021.
Kelaparan di Hutan, Anggota KKB Hengkang, Pahit Rasanya Ditipu
Beberapa penduduk Papua ada yang melakukan pembelotan dengan bergabung sebagai anggota KKB Papua.
Meski demikian, ada juga dari mereka yang akhirnya memilih bertobat dan kembali ke NKRI, setelah menyadari hal ini.
Baca juga: KKB Papua Ladeni 400 Pasukan Setan Perang Terbuka di Hutan Nduga, Mengaku tak Mundur Selangkah Pun
Menurut Tribunnews, hal inilah yang dialami oleh salah satu anggota KKB Papua bernama Tenius Tebuni.
Ia adalah seorang mantan anggota KKB Papua yang kini telah keluar sebagai anggota KKB dan memilih kembali ke Indonesia.
Tenius Tebuni adalah seorang anggota KKB yang berada di kelompok Rambo Lokbere, pimpinan Egianus Kogoya.
Kini ia memilih kembali ke Indonesia, setelah ternyata ia hanya ditipu saat bergabung dengan KKB Papua.
Baca juga: KKB Sangat Keji, Bakar Sekolah hingga Puskesmas di Ilaga Papua, TNI-Polri Berjuang Membasmi Mereka

Semua yang dikatakan ternyata hanyalah janji manis KKB.
Menurut laporan, Tebuni berikrar keluar dari KKB pada 26 September 2020 lalu, di Kampung Mbua Tengah Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.
"Satu anggota KKB berikrar keluar dari anggota KKSB dari Kelompok Rambo Lokbere pimpinan Egianus Kogoya, menyatakan kembali ke pangkuan NKRI dan menyerahkan diri setelah merasa ditipu oleh janji manis KKSB," tulisa laporan itu.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwihan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa, yang mengatakan niat baik Tabuni.
Baca juga: Perlawanan KKB setelah Dilabeli Teroris: Bakar Sekolah dan Puskesmas, Jalan dan Jembatan Diputus

Dia menyampaikan niatnya pada Toga (Tokoh Agama) dan masyarakat Kampung Mbua, serta meminta untuk difasilitasi dengan pihak Satgas Yonif R 323/BP.
Lalu, Tenius Tebuni mengatakan ikrar setia kembali ke pangkuan NKRI, dan menandatangani surat keluar dari KKSB.
Menurut Kompas TV, Tebuni bocorkan kehidupannya selama menjadi anggota KKB Papua, sehingga memilih keluar.
Awalnya dia bergabung dengan KKB Papua, karena dijanjikan kehidupan yang serba mudah.
Segala kebutuhan hidupnya akan terpenuhi, termasuk banyak uang, namun seiring berjalannya waktu dia hanya ditipu.
"Sering kelaparan di dalam hutan, karena kekurangan logistik. Ditambah lagi KKB tidak solid selalu terpecah-pecah, dan bergerak sendiri-sendiri," kata Tenius Tabuni.
Tak hanya itu, Tabuni selalu bertentangan dengan hati nuraninya saat bergabung dengan kelompok Rambo Lokbere.
Batinnya menjerit, ketika KKB kerap menyakiti masyarakat yang menolak membantunya.
Dia pun terpaksa bergabung menjadi anggota KKB Papua.
Kemudian, dia menceritakan pernah terlibat kontak senjata dengan aparat, saat masih bergabung dengan anggota KKB.
Menurutnya insiden baku tembak itu terjadi pada 2017 silam, di wilayah Habema, saat itu dia bersama KKB lainnya melakukan pengadangan hingga berakhir kontak senjata.
Setelah mengucapkan ikrar setia pada NKRI, kini Tenius hidup normal, merasa aman dan nyaman, seperti masyarakat pada umumnya.
Penyerahan diri Tenius Tabuni kembali ke NKRI ditandai dengan penyerahan bendera merah putih, dari satgas bekas anggota KKB yang menyerahkan diri itu.
Baca Juga Artikel Lain Seputar KKB:
Baca juga: KKB Papua Tantang Pasukan Setan: Kau Mau Kirim Pasukan Apapun Tetap Kita Layani
Baca juga: Ternyata Ini 6 Kelompok KKB yang Sering Bikin Teror dan Perlu Dibinasakan Pasukan Setan TNI
Baca juga: Nekat Perwira Polisi Masuk Markas KKB Tanpa Senjata, Restorative Justice: Menang Tanpa Merendahkan
(*/ Tribuh-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kesaksian Eks Anggota KKB Papua yang Pilih Kembali ke Indonesia: Jadi Anggota KKB Hanya Ditipu, https://aceh.tribunnews.com/2021/05/05/kesaksian-eks-anggota-kkb-papua-yang-pilih-kembali-ke-indonesia-jadi-anggota-kkb-hanya-ditipu?page=all.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Minta Warga Tak Terprovokasi Ulah KKB, Kepala Suku di Puncak: TNI-Polri akan Jaga Keamanan Warga