Kisah Komunitas Yahudi di Tanah Papua hingga Mengenal Lebih Dekat Komunitas Yahudi di Nusantara
Di tanah Papua ada salah satu komunitas Yahudi itu tinggal. Namun, identitasnya cukup samar.
"Orang Yahudi yang datang ke Indonesia bukan hanya penganut Yudaisme, namun juga terdiri dari Yahudi Arab beragama Islam yang bermigrasi bersama-sama dengan rombongan Arab. Dalam penelitiannya, Romi bertemu dengan salah seorang keturunan Yahudi Arab dan menemukan mereka berkontribusi dalam penyebaran agama Islam di Nusantara."
TRIBUN-MEDAN.COM - Bukan hanya di Israel, populasi Yahudi ada di berbagai negara di dunia terutama Amerika dan Eropa.
Rupanya, Indonesia juga menjadi salah satu tempat komunitas Yahudi berada.
Di tanah Papua, salah satu komunitas Yahudi itu tinggal.
Namun, identitasnya cukup samar.
Ada yang mengikuti beberapa tradisi Yahudi sambil tetap mempertahankan kepercayaan kepada Yesus kristus.
Selain itu, ada juga komunitas Yahudi di Papua mereka sebagai penganut Yudaisme.
Dikisahkan Anna Clare Spelman dalam artikel Jerusalem Post pada 2016, ia mengunjungi sebuah komunitas Yahudi di Papua, di mana anggotanya baru merayakan hari Shabbat selama lima tahun saat itu.
Shabbat sendiri merupakan 'hari istirahat' yang dirayakan setiap Sabtu dalam Yudaisme ----- sama seperti Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (Seventh Day Adventist Church) beribadah di setiap Sabtu ---.
Shabbat mereka rayakan di rumah seorang bernama Harun dan Diane Hokouoku, yang telah menjadi sinagoga (tempat beribadah orang Yahudi) de facto untuk Papua.
Sesaat setelah matahari terbenam, kebaktian dimulai.
Seperti halnya di sinagog Konservatif atau Ortodoks di Barat, perempuan duduk di belakang laki-laki.
Beberapa orang hafal doa, sementara banyak yang membacanya dari lembaran kertas atau buku yang diterjemahkan, dan yang lain hanya mendengarkan.
Di sinagoga itu, Harun yang memimpin doa dengan otoritas seorang rabi.