Marah karena Diusir,Pria Ini Bunuh Istrinya dengan Brutal,Lalu Ngaku Covid-19 yang Buatnya Jadi Gila
Seorang pria membunuh istrinya secara brutal. Dia meyakini tindakannya yang di luar kendali tersebut karena percaya dirinya sudah terjangkit Covid-19
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com – Seorang pria membunuh istrinya secara brutal.
Dia meyakini tindakannya yang di luar kendali tersebut karena percaya dirinya sudah terjangkit Covid-19.
Virus yang ada di dalam tubuhnya ia yakini yang mendorong dirinya menjadi gila dan menyebabkan tindakan yang menakutkan.
Melansir dari 24H.com, Kamis (6/5/2021), sekitar pukul 6 sore pada tanggal 6 April 2020, polisi menerima laporan dari warga.
Warga mengatakan mereka dengan seorang pria di lobi apartemen di Edmonton, London utara, Inggris dan orang tersebut mengatakan bahwa dia telah membunuh istrinya.
Baca juga: Syarat Polisi di Tebingtinggi Izinkan Melintas Mobil-mobil dari Penyekatan Jalan Lintas Sumatera
Baca juga: SUAMI NGAMUK Tembak Istri di Keramaian, Korban tak Berdaya Dibakar Hidup-hidup

Pria itu adalah Hussein Egal, 66 tahun.
Dia tinggal bersama istrinya, Maryan Ismail, 57 tahun di lokasi tersebut.
Saat polisi tiba di apartemen, mereka menyaksikan pemandangan berdarah.
Polisi menemukan jenazah Maryan dalam keadaan setengah telanjang terbaring di lantai ruang tamu dan ditutupi selimut katun ungu.
Wajahnya bengkak, menghitam karena banyak luka.
Baca juga: Bobby tak Tahu Lokasi Karantina WNI, Gubernur Edy: Kalau Tidak Tahu Tanya Tuhan Yang Maha Tahu
Baca juga: NEKAT! Wanita Ini Bakar Rumahnya Sendiri Lalu Duduk Nonton di Kursi Santai, Tetangga Teriak Panik
Baca juga: Kerap Dilanda Banjir, Warga Keluhkan Gatal-gatal dan Minta Sungai Deli Dikeruk
Rambutnya berwarn merah karena bersimbah darah. Gigi-giginya bahkan copot dan jatuh di lantai.
Hasil otopsi menunjukkan korban mengalami hingga 68 luka di sekujur tubuhnya.
Bersikap kooperatif dengan polisi, pria ini telah mengakui pembunuhan yang dia lakukan kepada istrinya.
Menurut dakwaan pengadilan, peristiwa itu terjadi di apartemen pribadinya pada 5 April.
Sang suami dikatakan telah "secara brutal dan panik" menyerang istrinya, berulang kali menusuk punggung, dada, kaki dan kepala korban dengan benda-benda rumah tangga seperti pisau, palu, piring, panci, dan kaki meja, serta tangga.