AKHIRNYA Wali Kota Medan Bobby Nasution Meminta Maaf kepada Jurnalis, Ini Poin yang Disampaikannya
Kedatangan Bobby kali ini adalah untuk melakukan klarifikasi permintaan maaf terkait perseteruan yang selama ini antara jurnalis dan Wali Kota Bobby
Terkait adanya perubahan nomenklatur, dimana teman-teman jurnalis selama ini berada di bawah Humas Setdako Medan, jelas Wali Kota, kini beralih kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Medan.
Berhubung Kantor Dinas Kominfo cukup jauh dari Kantor Wali Kota, ungkap Bobby Nasution, maka telah disediakan satu ruangan untuk tempat-teman wartawan di kantor Wali Kota.
Ketika disinggung wartawan apakah langkah yang dilakukan tersebut sudah cukup baik, Bobby Nasution langsung menjelaskan, baik itu apabila yang dikeluhkan langsung didengarkan dan dilaksanakan. “Begitu juga dengan pemerintah, apa yang menjadi keluhan masyarakat, kita dengarkan dan temukan solusinya, lalu kita kerjakan,” jelasnya.
Oleh karenanya Bobby Nasution berharap agar persoalan miskomunikasi ini berakhir. Sebab, apa yang yang diinginkan wartawan, mulai permintaan doorstop, pengiriman jadwal kegiatan Wali kota, termasuk kenderaan untuk melakukan peliputan.
Bobby Nasution pun berharap hubungan dengan rekan-rekan wartawan akan semakin lebih erat lagi, sehingga terbangun kolaborasi yang kuat untuk memajukan Kota Medan.
Di samping itu peran wartawan sangat penting dalam mendukung seluruh program pembangunan yang dilakukan Pemko Medan, terutama lima program prioritas utama yakni kesehatan, kebersihan, infrastruktur, penanganan banjir serta penataan heritage.
Sebelumnya, Jumat (16/4), Bobby Nasution juga telah menggelar buka puasa bersama sekaligus beramah tamah dengan rekan-rekan wartawan baik cetak, elektronik serta online di Rumah Tjong Afie sebagai bentuk membangunan kedekatan sekaligus mempererat tali silaturahmi dengan wartawan.
Buka puasa turut dihadiri Ketua PWI Sumut Hermasyah SE, Ketua IJTI Sumut Budiman Amin, Ketuia SMSI Sumut Zulfikar Tanjung serta Ketua Persatuan Wartawan Unit Pemko Medan ME Ginting S.Sos.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan angkat bicara terkait larangan wartawan yang hendak melakukan tugas peliputan di kantor Pemko Medan.
Pasalnya, petugas yang melakukan penjagaan di Kantor Pemerintah Kota Medan, kian meresahkan khususnya bagi kalangan jurnalis yang melakukan peliputan.
Sejumlah wartawan yang hendak melakukan peliputan dan wawancara diusir paksa petugas Satpol PP, Polisi hingga Paspampres pada Rabu (14/4/2021) kemarin sore.
Ketua AJI Medan Liston Damanik mengatakan, semakin banyak jurnalis yang mengungkapkan pengalaman buruk saat meliput Wali Kota Medan Bobby Nasution.
"Bobby Nasution dan pengawalnya harus ingat bahwa jurnalis dalam bekerja dilindungi Undang-Undang Pers. Jurnalis bekerja untuk publik, dan sebagai pejabat publik, Bobby harus menjelaskan apa saja kerja yang telah diperbuatnya sebagai wali kota Medan," ujarnya, Kamis (15/4/2021) lalu.
Baca juga: Terlalu Over Protektif, Satpol PP, Polisi Hingga Paspampres di Balai Kota Medan Usir Wartawan
Baca juga: Wartawan di Usir Satpol PP, Polisi Hingga Paspampres saat Mau Wawancara di Balai Kota Medan
Lanjut Liston, dengan banyaknya keluhan dari jurnalis terhadap wali kota dan pengawalnya, publik jadi bertanya apakah Bobby Nasution serius dengan jargon kampanyenya tentang sinergi membangun Kota Medan.
"Jurnalis dan Wali Kota Bobby Nasution bisa berdiskusi tentang bagaimana pola komunikasi terbaik. Jurnalis dan Wali Kota harus paham tentang profesi masing-masing. Ini penting untuk kebaikan publik yang berhak mendapatkan informasi terkait kinerja Pemko Medan," sebutnya.