Breaking News

Penemuan Harta Karun Artefak Perang Dunia I hingga Naskah Kuno Alkitab di Gua Horor di Gurun Yudea

Selain Penemuan Artefak-artefak Perang Dunia I Ini, Penemuan Peneliti Lainnya yang Sempat Menarik Perhatian Dunia, saat Naskah Kuno Alkitab

Editor: AbdiTumanggor
White War Museum/SHAI HALEVI, ISRAEL ANTIQUITIES AUTHORIT
Artefak lentera yang ditemukan di dalam gua di Gunung Scorluzzo (kiri) dan Serpihan naskah kuno Alkitab berusia 2.000 tahun yang ditemukan di Gua Horor (kanan) 

Selain Penemuan Harta Karun Artefak-artefak Perang Dunia I Ini, Penemuan Peneliti Lainnya yang Sempat Menarik Perhatian Dunia, saat Naskah Kuno Alkitab dan Mumi Anak Kecil Ditemukan di Gua Horor Israel.

TRIBUN-MEDAN.COM — Mencairnya sebuah gletser (endapan es) di Italia utara telah menyingkap keberadaan gua yang sempat jadi tempat penampungan tentara-tentara Perang Dunia I.

Para peneliti kemudian menemukan harta karun artefak-artefak Perang Dunia I di gua penampungan tersebut berkat pencairan gletser.

Selama perang, gua itu diketahui sempat menampung 20 tentara Austria yang ditempatkan di Gunung Scorluzzo di bagian depan Alpine.

Menurut sejarawan Stefano Morosini, gua ini terletak dekat Stelvio Pass yang terkenal.

Selama ini orang-orang sudah tahu bahwa tempat persembunyian tentara itu ada.

Namun, para peneliti hanya bisa memasukinya pada 2017 saat gletser di sekitarnya telah mencair.

Hal itu diterangkan Morosini, yang merupakan koordinator ilmiah proyek warisan sejarah (heritage project) di Taman Nasional Stelvio (Stelvio National Park) dan mengajar di University of Bergamo.

Di dalam gua itu para peneliti menemukan banyak barang.

Beberapa di antaranya adalah makanan, piring, dan jaket yang terbuat dari kulit binatang, rinci Morosini.

Gua penampungan para tentara Austria pada masa Perang Dunia I di Italia. Baru bisa dimasuki para peneliti setelah es di dalamnya mencair.
 
Gua penampungan para tentara Austria pada masa Perang Dunia I di Italia. Baru bisa dimasuki para peneliti setelah es di dalamnya mencair. ( White War Museum)

Artefak-artefak tersebut menggambarkan; "kehidupan sehari-hari yang sangat buruk" para tentara yang harus menghadapi "kondisi lingkungan yang ekstrem," kata Morosini.

"Suhu musim dingin di lingkungan sekitar gua tersebut bisa turun hingga minus 40 derajat Celsius," tambahnya.

Angka itu juga setara dengan minus 40 derajat Fahrenheit.

Suhu serendah itu telah melewati titik beku air dan merupakan suhu yang ekstrem bagi manusia normal pada umumnya.

Gletser Stelvio di Gunung Scorluzzo.
 
Gletser Stelvio di Gunung Scorluzzo. (White War Museum)

"Tentara-tentara itu tidak hanya harus berjuang melawan lingkungan yang ekstrem, berperang melawan salju atau longsoran salju, tetapi juga harus berperang melawan musuh," ujar Morosini, seperti dilansir CNN dan Nationalgeographic.co.id .

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved