Tolak Lamaran Dua Pria, Gadis Cantik Ditemukan Tewas dengan Luka Tembakan dan Cekikan di Kontrakan

Seorang wanita berusia 25 tahun ditemukan tewas dicekik dan ditembak mati.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
Freepik
Seorang wanita ditemukan tewas dengan luka tembakan dan bekas cekikan lantaran diduga menolak lamaran dua orang pria. 

TRIBUN-MEDAN.com – Seorang wanita berusia 25 tahun ditemukan tewas dicekik dan ditembak mati.

Berdasarkan laporan, wanita Inggris asal Pakistan tersebut ditembak mati di Pakistan lantaran dirinya menolak lamaran dari dua orang pria.

Melansir dari India Today, polisi mengatakan wanita itu, Mayra Zulfiqar, ditemukan tewas di penginapan sewaannya di Otoritas Perumahan Pertahanan Lahore pada hari Senin.

Asisten Inspektur Polisi Lahore Sidra Khan mengatakan, Mayra Zulfiqar telah tiba dari Belgia hampir tiga bulan lalu.

Dia berbagi rumah kontrakannya dengan temannya Iqra.

Baca juga: Nenek Demak Panjaitan Blakblakan pada Kapolda: Jangan Cuma Kasih Vaksin, tapi Vitamin dan Bantuan

Baca juga: ANGGAR JAGO Anggota Ormas Lakukan Premanisme ke Pedagang, Ini Klarifikasi Sang Ketua

Baca juga: UPDATE Hasil Liga Europa - Gagal Bawa Arsenal Ke Final, Arteta Masih Percaya Diri Tak Dipecat

Sesuai penyelidikan polisi, teman Mayra Zulfiqar, Saad Ameer Butt, tampaknya menjadi tersangka utama dalam kasus pembunuhan tersebut.

"Butt ingin menikahinya karena dia ingin mendapatkan kewarganegaraan asing melalui pernikahan ini. Atas penolakannya, dia diduga menembak mati Mayra," kata Asisten Inspektur Polisi Sidra Khan.

Orang tua Mayra Zulfiqar, yang berada di Inggris, telah diberitahu tentang kejadian tersebut.

Ilustrasi pembunuhan seorang suami terhadap istrinya karena tak sanggup urus istrinya yang sakit.
Seorang wanita ditemukan tewas dengan luka tembakan dan bekas cekikan lantaran diduga menolak lamaran dua orang pria. Foto ilustrasi  (Freepik)

Sementara itu, paman Mayra Zulfiqar, Muhammad Nazir, yang berada di Lahore, telah mengajukan pengaduan polisi dan mengatakan dia mengunjungi rumahnya sehari sebelum pembunuhannya.

Menurut Nazir, dia telah memberitahunya bahwa dua teman prianya - Asad Ameer Butt dan Zahid Jadoon - ingin menikahinya dan atas penolakannya, mereka mengancamnya dengan konsekuensi yang mengerikan.

Berdasarkan pengaduannya, polisi telah mendaftarkan FIR terhadap keduanya.

Laporan media menunjukkan bahwa laporan post-mortem awal Mayra Zulfiqar menunjukkan dia menerima dua luka peluru, satu di lehernya dan satu lagi di lengannya. Beberapa luka memar juga ditemukan di tangan kanan dan kaki kirinya.

Dalam laporan tentang pembunuhan Mayra Zulfiqar, BBC mengatakan dia pindah ke Pakistan dari Inggris baru-baru ini.

Dia adalah lulusan hukum dari Universitas Middlesex.

Baca juga: Mobil Damkar Kecelakaan, Seruduk Roket Kosmetik di Jalan Gatot Subroto

Baca juga: UPDATE Transfer Pemain - Aguero Semakin Dekat Ke Barcelona tapi Gaji Dikurangi, Messi Kontrak Baru?

Baca juga: Politisi PDI Perjuangan Anwar Sani Ditangkap, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting Angkat Bicara

Laporan tersebut mengatakan polisi belum melakukan penangkapan dalam kasus tersebut.

"Kepala penyelidik dalam penyelidikan pembunuhan itu mengatakan kepada BBC bahwa tim polisi menargetkan alamat di Islamabad dan Lahore tetapi belum ada penangkapan yang dilakukan," kata laporan itu.

Ia menambahkan bahwa tim forensik telah mengunjungi rumah Mayra dan menutup tempat kejadian.

Polisi juga sedang mencari dua tersangka lainnya dalam kasus tersebut.

Mereka juga menganalisis ponselnya dan memeriksa rekaman CCTV.

q
Seorang wanita ditemukan tewas dengan luka tembakan dan bekas cekikan lantaran diduga menolak lamaran dua orang pria.  (Facebook/Mayra Zulfiqar)

Baca juga: Resep dan Cara Membuat Bolu Gulung Isi Kolak, Cocok Jadi Kue Hantaran Saat Lebaran

Baca juga: Disuruh Tanya Tuhan Oleh Gubernur Edy Rahmayadi, Ini Tanggapan Bobby Nasution

Baca juga: JELANG Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia Uji Tanding Vs Afghanistan,Pembuktian Farshad

Beberapa laporan menunjukkan Mayra Zulfiqar telah kembali ke Pakistan untuk menghadiri pernikahan dan telah memutuskan untuk tinggal beberapa lama.

Menanggapi kasus pembunuhan tersebut, Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Kami mendukung keluarga seorang wanita Inggris yang meninggal di Pakistan dan segera mencari lebih banyak informasi dari pihak berwenang setempat.”

“Pikiran kami bersama keluarga di saat yang sulit ini. "

(Yui/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved