Vaksinasi Massal di Toba
Nenek Demak Panjaitan Blakblakan pada Kapolda: Jangan Cuma Kasih Vaksin, tapi Vitamin dan Bantuan
Seorang nenek Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak jangan hanya memberikan vaksin, namun vitamin juga.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
Vaksinasi Massal di Toba, Nenek Demak Panjaitan: Pak Kapolda, Jangan Cuman Vaksin Aja yang Dikasih
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Seorang nenek bernama Demak Panjaitan (62) seusai mendapatkan vaksin di pendopo Kantor Bupati Toba berharap kepada Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak jangan hanya memberikan vaksin, namun vitamin juga.
BACA INFO TERKINI LAINNYA
Erupsi Gunung Sinabung Hari Ini Terbesar dalam Sepekan Terakhir, Inilah Sejarah Letusannya
BOBBY Nasution Bereaksi Soal Saran Gubernur Edy untuk Bertanya pada Tuhan soal Lokasi Karantina
Anggota DPRD Sumut Anwar Sani Tarigan Ditangkap dan Ditahan saat di Rumah Sakit, Ini Penyebabnya
"Pak Kapolda, jangan cuman kasih vaksin. Kami juga butuh vitamin, bahkan bantuan untuk pertanian kami juga," ujar Demak Panjaitan (62) saat disambangi Tribunmedan.com pada Jumat (7/5/2021) di pendopo Kantor Bupati Toba.
TONTON VIDEO PERISTIWA HARI INI
Demak Panjaitan bersama temannya Osmeria Panjaitan (66) terlihat tetap bugar seusai menerima vaksin.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya hanya membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan memperlihatkan kepada petugas saat berada di meja registrasi.
"Kami cuman (hanya, red) bawa KTP saja. Tadi petugasnya yang langsung mengisikannya. Kami dibantu. Kami senang lah, iya kan," ujar Osmeria Panjaitan sambil menoleh temannya, Demak Panjaitan.
Bukan hanya lansia, para guru juga ikut serta sebagai penerima vaksin AstraZeneca tersebut.
Diperkirakan ada sebanyak 600 vaksin yang akan disuntikkan kepada masyarakat pada hari ini yang ditangani oleh 9 tim vaksinator.
Setiap lansia terlihat mengambil tempat duduk di areal pendopo Kantor Bupati Toba dan masing-masing mereka dipanggil satu per satu setelah memastikan datanya telah terisi dengan baik di meja registrasi.
Pada meja kedua, terlihat mereka mendapatkan sejumlah pertanyaan dari petugas perihal riwayat penyakit ataupun ada tidaknya penyakit bawaan (komorbid).
