News Video

Berseragam Loreng TNI, Serda Nurhadi Tetap Dikeroyok Kelompok Mata Elang saat Menolong Orang Sakit

Akun instagram @infokomando memperlihatkan Serda Nurhadi mendapat perilaku tak pantas dari kelompok Mata Elang alias debt collector

TRIBUN-MEDAN.COM - Akun instagram @infokomando memperlihatkan Serda Nurhadi, Babinsa Ramil Semper Timur II/05 Kodim 0502/ Jakarta Utara, mendapat perilaku tak pantas dari kelompok Mata Elang alias debt collector.

Para penagih utang itu tetap ngotot merampas Honda Mobilio B 2638 meski Serda Nurhadi berseragam PDL lengkap.

Saat itu Serda Nurhadi sedang menolong orang yang sakit untuk dibawa ke rumah sakit.

Kapendam Jaya Kolonel Arh Herwin BS di Jakarta, menjelaskan kronologi kejadian yang videonya viral di media sosial.

Peristiwa ini terjadi Kamis (6/5/2021) sekitar pukul 14.00 WIB, saat Serda Nurhadi yang berada di Kantor Kelurahan Semper Timur mendapat laporan ada kendaraan yang dikerubuti oleh kurang lebih 10 orang, sehingga menyebabkan kemacetan.

Kemudian di dalam mobil tersebut, terdapat anak kecil dan seorang yang sakit, juga terdapat paman dan bibi pemilik mobil.

Serda Nurhadi yang tengah berseragam PDL Loreng berinisiatif mengambil alih kemudi mobil untuk mengantarkan mereka ke Rumah Sakit melalui jalan Tol Koja Barat.

Namun dalam perjalanan, mobil tetap dikerubuti kelompok penagih utang tersebut.

Sehingga Serda Nurhadi beralih membawa mobil tersebut ke Polres Metro Jakarta Utara karena melihat kondisi kurang bagus tersebut.

“Serda Nurhadi sebagai Babinsa terpanggil membantu warga yang sedang sakit untuk dibawa ke RS, dan Serda Nurhadi sendiri tidak mengetahui kondisi mobil tersebut bermasalah,” jelas Kapendam Jaya.

Herwin menyatakan Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya mengecam tindakan penagih utang yang hendak merampas mobil saat dikemudikan anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sersan Dua (Serda) Nurhadi ketika mengantar orang sakit.

“Satuan TNI AD khususnya Kodam Jaya, tidak mentolerir atas perlakuan dari pihak penagih utang yang secara arogan mengambil paksa kendaraan yang dikemudikan Serda Nurhadi sebagai Babinsa, yang akan menolong warga sakit dan memerlukan pertolongan untuk dirawat di Rumah Sakit,” ujar Kapendam Jaya Kolonel Arh Herwin BS di Jakarta, Sabtu (8/5/2021), seperti dilansir kompas.com.

Herwin menegaskan tindakan mengambil kendaraan bermotor secara paksa (perampasan) dapat dijerat/dikenakan Pasal 365 KUHAP mengenai pencurian dengan kekerasan sebagai pemberatan dari pasal pencurian biasa, sebagai mana dimaksud dalam pasal 362 KUHAP.

Dia menjelaskan, Serda Nurhadi yang mengemudikan mobil jenis Honda Mobilio Nopol B 2638 BZK warna Putih merupakan Babinsa Ramil Semper Timur II/05 Komando Distrik Militer (Kodim) 0502/ Jakarta Utara.

Namun, Serda Nurhadi bukan pemilik kendaraan tersebut, melainkan hanya ingin menolong seorang warga Tanjung Priok berobat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved