SAE Nababan Tutup Usia
Jejak SAE Nababan di Masa Konflik HKBP, Tak Gentar Hadapi Jenderal Rezim Orba
Sejarah mencatat, sosok SAE Nababan pernah menjadi “buah bibir” di kancah nasional. Hal itu tak lepas dari konflik internal di HKBP medio akhir 1980an
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ompui Emeritus Ephorus HKBP, Pendeta Soritua Albert Ernst atau karib disapa SAE Nababan mengembuskan napas teakhir di usia 88 tahun. Rencananya almarhum SAE Nababan akan dikebumikan pada Selasa (11/5/2021) di kampung halamannya.
"Pemakaman akan dilaksanakan hari Selasa di kampung halaman beliau di Siborongborong," ungkapnya.
Sejarah mencatat, sosok SAE Nababan pernah menjadi “buah bibir” di kancah nasional. Hal itu tak lepas dari konflik internal di HKBP medio akhir 1980-an. Konflik berlangsung hingga satu dekade.
Kala itu, SAE Nababan menjabat sebagai Ephorus HKBP, atau pimpinan tertinggi gereja Lutheran yang berpusat di Tapanuli Utara (Taput) tersebut. Tak heran, nama SAE Nababan menjadi sosok sentral di masa konflik itu.
Rezim Orde Baru (Orba) ikut campur tangan. Rezim yang digawangi Soeharto itu mengerahkan sejumlah jenderal di tengah konflik HKBP, yang justru memperbesar masalah. SAE Nababan tak gentar. Ia berdiri tegak berhadapan kontra penguasa.

Anggota DPR RI Dapil Sumatera Utara Djarot Saiful menceritakan kembali perjuangan Pendeta SAE Nababan tatkala melawan rezim Soeharto.
"Selamat jalan Bapak. SAE Nababan. Mantan Ephorus (Pemimpin Tertinggi) Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan). Beliau juga pernah memimpin Dewan Gereja-Gereja se-Asia dan tingkat dunia, Ketua Gereja Lutheran sedunia dan Ketua Umum PGI," tulisnya, Sabtu (8/5/2021).
Anggota DPR RI Dapil Sumatera Utara Djarot Saiful menceritakan kembali perjuangan Pendeta SAE Nababan tatkala melawan rezim Soeharto.
Di awal postingan yang dibagikan Djarot di akun Facebook dan Instagramnya, politikus PDIP itu menyatakan belasungkawa kepada mantan Ephorus yang telah menjadi pemimpin gereja di tingkat dunia.
"Selamat jalan Bapak. Pdt. DR. S.A.E. Nababan. Mantan Ephorus (Pemimpin Tertinggi) Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan). Beliau juga pernah memimpin Dewan Gereja-Gereja se-Asia dan tingkat dunia, Ketua Gereja Lutheran sedunia dan Ketua Umum PGI," tulisnya, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Pendeta Saut Sirait Kisahkan Sepak Terjang Ompui Ephorus Emeritus HKBP SAE Nababan Bela Rakyat Kecil
Djarot melanjutkan bahwa SAE Nababan adalah seorang pendeta pemikir, seorang senior yang sangat dihormati terutama pada masa-masa pertarungan melawan rezim otoriter Soeharto di awal 1990-an.
"Konflik yang memakan sejumlah korban, kehancuran banyak gedung gereja dan terbelahnya masyarakat Batak itu melahirkan aktivis yang kemudian terlibat dalam penggulingan Soeharto di akhir 90-an," tulisnya.
Djarot mengakhiri dengan ucapan "Semoga damai bersama Tuhan di Surga dan semoga semua buah pikiran mu tetap hidup melintasi jaman," pungkasnya.
SAE Nababan meninggal
Konflik HKBP Sae Nababan
Dualisme Kepemimpinan HKBP
Sejarah Perpecahan HKBP
SAE Nababan
Biografi SAE Nababan
Jenazah Pendeta SAE Nababan Akan Disemayamkan di Gereja HKBP Sabungan Siborongborong |
![]() |
---|
Jenazah Pendeta SAE Nababan Akan Diterbangkan Naik Pesawat Carteran, Dimakamkan di Siborongborong |
![]() |
---|
Pdt SAE Nababan Disemayamkan di Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto, Lusa Dikebumikan di Siborongborong |
![]() |
---|
REKTOR Universitas HKBP Nommensen Kenang Nasihat SAE Nababan jadi 'Kristen Makanan Keras' |
![]() |
---|
Pendeta Saut Sirait Kisahkan Sepak Terjang Ompui Ephorus Emeritus HKBP SAE Nababan Bela Rakyat Kecil |
![]() |
---|