Anyang Pakis, Makanan Khas Melayu yang Banyak Ditemui Saat Ramadan
Lena telah berjualanan makanan selama 23 tahun, sedangkan berjualan anyang pakis saat Ramadan telah dijalaninya sekitar 11 tahun.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Beragam menu makanan turut meramaikan bulan Ramadan.
Bahkan ada beberapa menu yang tidak akan ditemui di hari biasa, namun akan cukup banyak di Ramadan.
Satu diantaranya adalah makanan Anyang Pakis.
Baca juga: PERASAAN Atta Halilintar Kali Pertama Bertemu Krisdayanti, Senang Datang ke Rumah Gedong Mertua

Lena Asmarani, seorang pedagang aneka kue, gorengan dan mi pecal, yang menambahkan menu anyang pakis didagangannya ketika masuk bulan Ramadan.
Awalnya Lena hanya menitipkan kue buatannya ke kedai-kedai milik orang lain, seringnya kue buatan Lena bersisa karena tidak habis terjual, maka Ia pun berinisiatif untuk membuka usaha makanan sendiri.
Ketika ditanyakan mengenai alasannya hanya berjualan anyang pakis saat Ramadan, jawabannya adalah karena penggemar anyang pakis hanya banyak saat Ramadan.
Baca juga: Opor Ayam Menjadi Menu Populer saat Lebaran, Begini Cara Mudah Membuatnya
Lena mengatakan, hingga kini para pelanggan tahunanannya pun masih setia belanja di kedainya.
Ia mengungkapkan beberapa pelanggan tahunannya ada yang beralamat di daerah Jermal XV dan Tembung Pasar 7
Saat sebelum pandemi Covid-19, bebrapa orang jamaah yang rutin berbuka puasa di Masjid Raya Al Mashun - Medan, rutin pula membeli anyang pakis di kedai Lena.
Singkatnya waktu Lena untuk membuat anyang pakis karena ditambah dengan membuat aneka dagangan lainnya, ia hanya bisa menyediakan sekitar 19 porsi anyang pakis per harinya saat Ramadan.
Harga anyang pakis Lena pun hanya Rp 5 ribu per porsi
Lena mengatakan yang khas dari anyang pakis dagangannya adalah adanya tambahan timun dan ikan asin.
Baca juga: Seluruh Anggota DPRD Binjai Tak Hadir pada Rapat Paripurna Terakhir bersama Wali Kota Amir Hamzah
Anyang pakis Lena ini bumbunya disangrai terlebih dahulu, isi bumbunya pun hanya ketumbar dan udang kecepe.
Keduanya disangrai bersamaan dengan kelapa yang tidak terlalu tua, sehingga mumbunya pun menghasilkan rasa manis alami.
Bumbu yang telah disangrai kemudian di blander hingga halus, setelah itu ditambahkan dengan garam secukupnya.
Perasan air jeruk nipis, kemudian diaduk hingga merata, setelah itu barulah dicampurkan sayur yang telah masak, yaitu pakis, tauge dan kacang panjang, jadilah anyang pakis buatan Lena.
Lena mengatakan masyarakat suku Melayu Deli biasanya mencampurkan anyang pakis dengan bubur pedas untuk dikonsumsi bersamaan.
Baca juga: Berendam Air Terjun Teroh-teroh, Dipercaya Bisa Jadi Penyembuh Stres
Selain itu, anyang pakis juga cocok untuk dijadikan pengganti sayur saat makan berat usai berbuka puasa
“Makan nasi panas, pakai anyang pakis, ditambah timun, ikan asin, mmmm baru mantab,” ujar Lena Asmarani, saat wawancara dengan Tribun-medan.com, Rabu (5/5/2021) sore.
Pada hari-hari diluar Ramadan, Lena sengaja tidak menjual anyang pakis
Sebab kurangnya pembeli makanan tersebut.
Lena telah berjualanan makanan selama 23 tahun, sedangkan berjualan anyang pakis saat Ramadan telah dijalaninya sekitar 11 tahun.
Saat diluar Ramadan, Lena hanya menjual mie pecal, sate kerang, jengkol, telur puyuh, ceker, hati, rempelo, aneka gorengan dan kue.
Baca juga: Seluruh Anggota DPRD Binjai Tak Hadir pada Rapat Paripurna Terakhir bersama Wali Kota Amir Hamzah
Lena mengatakan pendapatannya lumayan lebih menguntungkan ketika Ramadan, mulai berjualan pukul 17.30 WIB, pukul 18.00 WIB dagangannya pun biasanya sudah habis terjual pukul.

Baca juga: Berendam Air Terjun Teroh-teroh, Dipercaya Bisa Jadi Penyembuh Stres
Sedangkan pada hari diluar Ramadan, Lena berjualan mulai pukul 16.00 sampai dengan 18.30 WIB.
Selesih keuntungan yang diperoleh ketika berdagang saat Ramadan dibanding hari biasa sekitar Rp 300 ribuan per hari.
Lokasi jualan Lena berada di sekitar Simpang Halat Jl. AR Hakim, Medan Area.
(cr15/ tribun-medan.com)