TRIBUNWIKI
Tengku Amir Hamzah, Pahlawan Nasional, Makamnya Ada di Pemakaman Masjid Azizi Langkat
Amir Hamzah memiliki 11 orang bersaudara, dan keluarganya memiliki kebiasaan tradisi agama Islam yang kuat.
Penulis: Satia | Editor: Ayu Prasandi
Kemudian ayahanda meninggal dunia pada tahun 1933. Meskipun begitu, ia tetap melanjutkan pendidikannya dengan dibantu oleh pamannya, yang menjadi Sultan Langkat bernama Sultan Mahmud Abdul Jalil Rahmad Syah.
Setelah pendidikannya selesai hingga meraih gelar sarjana muda hukum.
Kemudian ia bekerja pertama kali sebagai guru di Perguruan Rakyat yang menjadi bagian Taman Siswa di Jakarta.
Amir Hamzah mula berkenalan dengan tokoh-tokoh sastrawan nasional seperti Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, dan Sanusi Pane.
Baca juga: Suami Ayu Dewi Dibuat Emosi, Regi Datau: Belum Puasa Gue Sudah Batal Duluan

Amir Hamzah tergabung dalam majalah Poedjangga Baroe.
Ia juga banyak menulis sastra di majalah Timboel, Pandji Poestaka, Poedjangga Baroe, dan lain sebagainya.
Sultan Langkat meminta Amir Hamzah kembali ke Langkat untuk dengan Tengku Kamiliah, putri Sultan Langkat pada tahun 1935 dan diberi gelar Tengku Pangeran Indra Putra.
Dari pernikahannya pasangan ini dikarunia seorang puteri bernama Tengku Tahura pada tahun 1939.
Selanjutnya ia diangkat menjadi kepala luhak Langkat Hilir di Tanjungpura.
Lalu pindah menjadi kepala luhak Teluk Haru di Pangkalan Brandan.
Tak lama setelah itu, diangkat menjadi Pangeran Langkat Hulu guna menggantikan jabatan ayahnya dahulu.
Tanggal 29 Oktober 1945, Amir Hamzah ditunjuk sebagai wakil Pemerintah Republik Indonesia untuk Langkat yang bekedudukan di Binjai, bersamaan dengan jabatannya di kesultanan sebagai Pangeran Langkat Hulu.
Baca juga: Kerap Tampil Pamer Tubuh di Instagram hingga Dilaporkan, Istri Pemain PSG Angkat Bicara
Tak lama setelah itu, Revolusi Sosial terjadi di Sumatera Timur pada tanggal 3 Maret 1946.
Terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap keluarga bangsawan yang dianggap feodal dan kurang memihak kepada rakyat. Pada tanggal 7 Maret 1946 di Langkat, keluarga istana Kesultanan Langkat banyak yang ditangkap termasuk Sultan dan Amir Hamzah.
Diketahui bahwa Amir Hamzah tewas dipancung oleh algojo pada 20 Maret 1946 malam hari.