Gempa Nias Barat
Warga Sempat Berhamburan ke Luar Rumah saat Gempa Nias, Sekarang Sudah Tenang
Anggota DPRD Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, Nitema Gulo menyebut masyarakat sudah tenang pascagempa berkekuatan magnitudo 6,7, Jumat siang
TRIBUN-MEDAN.com - Anggota DPRD Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, Nitema Gulo menyebut masyarakat sudah tenang pascagempa berkekuatan magnitudo 6,7 pada Jumat (14/5/2021) siang.
Legislator dari Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan, sejauh ini gempa tidak berdampak terhadap kerusakan fasilitas bangunan.
"Gempa memang terasa, tapi tidak mengakibatkan kerusakan. Saya di Nias Barat, saat gempa terjadi tadi siang," ujar Nitema melalui telepon kepada Tribun-medan.com, Jumat (14/5/2021) sore.
Menurut dia, masyarakat sekitar memang sempat berhambur ke luar rumah akibat gempa.
"Sekarang, sudah tenang, karena jaraknya 100-an kilometer. Dan BNPB menyebut gempa tidak berpotensi tsunami," ujar Nitema.
Baca juga: BREAKING NEWS Nias Barat Diguncang Gempa Dahsyat, Getaran Terasa Sampai ke Tapsel
Saat terjadi gempa, Nitema mengaku sedang berada di lokasi pembangunan gereja di Desa Zuzundrao.
Menurut dia, guncangan gempa tidak terlalu kuat dan hanya berkisar 5 detik.
"Kami sedang membangun gereja Santo Gabriel di Desa Zuzundrao, Dusun Dua Hoe terasa ada getaran, namun tidak terlalu kuat sekitar 5 detik," kata Nitema.
Analisis BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi terbaru tentang kekuatan gempa yang mengguncang Kabupaten Nias Barat.
BMKG telah memutakhirkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,2 yang mengguncang Nias Barat, Jumat (14/5/2021) pukul 13.33.09 WIB, menjadi Magnitudo 6,7.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,2 LU dan 96,69 BT.
Untuk lokasi gempa bumi tersebut, berada di laut, pada jarak 125 km arah Barat Daya Kota Lahomi, Kabupaten Nias Barat.
Sementara untuk kedalaman gempa bumi 10 kilometer (km).
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini berkekuatan M=7,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=6,7," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan resminya.
Baca juga: GEMPA DAHSYAT 7.2 Guncang Nias dan Pantai Barat Sumatera Terasa ke Padang
Lanjut Bambang dalam penjelasannya, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal yang berada di zona outer-rise.
"Hal ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme sesar turun atau normal fault," ungkapnya.
Masih dikatakan Bambang, guncangan gempa bumi ini dirasakan di Gunung Sitoli, Kabupaten Nias III-IV MMI.
Dalam skala ini, bila gempa terjadi pada siang hari, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Sementara di Banda Aceh dirasakan dalam skala III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Di Aek Godang, Aceh Tengah, guncangan terasa dalam skala II MMI.
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Hingga hari Jumat pukul 14.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock sebanyak tiga kali.
BMKG merekomendasikan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke rumah," bebernya.
Selain itu, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
(amb/tribun-medan.com)