Perang Israel Palestina
BUKAN Roket Hamas, Ini Harta Paling Berharga Hamas yang Dibangun Bertahun-tahun
Dalam delapan hari, Hamas menembakkan sekitar 3.000 roket ke Israel, melampaui jumlah yang ditembakkan Hizbullah Lebanon dalam perang 2006 dan 2019.
TRIBUN-MEDAN.COM - Perang Israel Hamas memasuki hari kedelapan pada Senin 17 Mei 2021 dan sudah 3.000 roket Hamas ditembakkan dari Jalur Gaza yang dikuasai Faksi Hamas.
Sedikitnya 192 orang Palestina, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita tewas di Jalur Gaza sejak perang pecah Senin pekan lalu.
Sedangkan Israel melaporkan 10 warganya orang tewas, termasuk dua anak.
Serangan sporadis Israel membumihanguskan Jalur Gaza membuat pemimpin Hamas Ismail Haniye mengungsi ke Qatar.
Serangan Israel menarget aset paling mahal bagi Hamas yang dibangun bertahun-tahun serta semua pemimpin Hamas termasuk pemimpin politik dan militer Yahya Sinwar dan saudaranya Muhammad.
Dalam delapan hari, Hamas sudah menembakkan sekitar 3.000 roket ke Israel, melampaui jumlah yang ditembakkan Hizbullah Lebanon dalam perang pada 2006 dan 2019 kata Mayor Jenderal Ori Gordin.

Mayor Jenderal Ori Gordin, komandan garis depan Israel, mempresentasikan grafik kepada wartawan dengan data roket yang ditembakkan ke Israel dalam beberapa tahun terakhir dan sekarang.
Militer Israel melancarkan serangan baru di Jalur Gaza pada Senin pagi, hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang tetap berlanjut.
Namun jangan kaget, ternyata aset paling berharga Hamas bukan lah senjata roket yang diyakini berjumlah 14.000 unit.
Artinya Hamas masih punya 11.000 roket yang siap ditembakkan ke Israel dan membuat warga Zionis berlindung di shelter bom yang tersebar di daerah permukiman.
Menurut pakar rudal Israel Uzi Rubin dan Tal Inbar mengakui Hamas mempunyai beberapa peluncur roket muliti laras (multiple rocket launcher/MRL) yang mampu menembakkan antara empat hingga sembilan roket sekaligus hingga sebagian menembus pertahanan kubah besi Iron Dome.
Rubin, satu bapak pertahanan rudal Israel, mengatakan bahwa roket "terbaik" Hamas pun relatif dibuat sederhana, murah dan belum banyak informasi mengetahui jangkauannya.
Tidak seperti Hizbullah di Lebanon, yang memiliki beberapa roket jarak jauh dengan presisi yang mahal, Rubin mengatakan bahwa roket jarak jauh Hamas sebenarnya kurang akurat dibanding roket jarak pendeknya.
Laporan memperkirakan roket jarak pendek utama Hamas yang disebut Qassam harganya mulai dari 300-800 dolar AS per unit.
Sedangkan informasi mengenai biaya roket jarak jauh Hamas seperti: R-160, M-302D, M302-B, J-80, M-75, Fajr 3, Fajr 5 dan generasi kedua M-75 masih minim diketahui publik.
