TRIBUNWIKI

SOSOK Muhammad Yusni, Kepala Desa Rantau Panjang yang Sempat Menjadi Bandar Narkoba

Yusni atau Buyung hanya menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
HO
Kepala Desa Rantau Panjang 

SOSOK Muhammad Husni, Kepala Desa Rantau Panjang yang Sempat Menjadi Bandar Narkoba

TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Dibalik kesuksesan setiap orang, pasti ada cerita yang sangat menyentuh dan terkadang sangat memotivasi mengapa seorang tersebut bisa sukses.

Banyak di Indonesia bisa kita temukan orang-orang yang dulunya bukan apa-apa, namun sekarang menjadi orang yang sukses dan terkenal.

Hal ini juga terjadi pada salahsatu Kepala Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, bernama Muhammad Yusni.

Baca juga: MENTERI Tjahjo Kumolo Meradang Gegara Oknum ASN Sumut Berani Jual Vaksin Ilegal,Saya Usulkan Dipecat

Kepala Desa Rantau Panjang Muhammad Yusni (kanan) saat diserang bandar narkoba bernama Hermasn (kiri).
Kepala Desa Rantau Panjang Muhammad Yusni (kanan) saat diserang bandar narkoba bernama Hermasn (kiri). (HO)

Siapa sangka, yang dulunya ia seorang bandar pengedar narkoba, namun sekarang menjadi kepala desa sekaligus pemberantas narkoba di desanya sendiri.

Muhammad Yusni terpilih menjadi kepala desa yang dipilih langsung oleh masyarakat Desa Rantau Panjang.

Ia terpilih menjadi kepala desa dengan memegang visi "Rantau Panjang sejahtera, berprestasi, dan sukses berasaskan iman, taqwa, dan tanpa narkoba".

Dengan keunggulan kemenangan 14 suara pemilih, ia pun di lantik oleh Bupati Deliserdang pada tanggal 20 Mei 2016 menjadi kepala desa.

Baca juga: Harga Daging Ayam Broiler dan Cabai Rawit di Nias Barat Gila-gilaan

Muhammad Yusni atau yang lebih dikenal dengan nama Buyung, ia merupakan anak tertua dari pasangan Bapak Amat Bulkhi dan Ibu Fatimah yang lahir pada tanggal 19 November 1968 di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu, Deliserdang.

Selanjutnya, Yusni atau Buyung hanya menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pada tahun 1990 ia mempersunting wanita bernama Hafiza yang menjadi istrinya hingga saat ini, dan telah dikaruniai dua orang putra dan satu orang putri.

"Pada tahun 2001- 2004 saya terjerumus kedalam lingkungan narkoba yang dimana saya pada waktu itu menjadi bandar ataupun pengedar.

Bisa dibilang saya lah ikut serta merusak masyarakat Desa Rantau Panjang," ujar Muhammad Yusni, Jumat (21/5/2021).

Lanjutnya, di mana pada waktu itu, anak kandung beliau juga menjadi salahsatu korban pengguna narkoba.

Kepala Desa Rantau Panjang
Kepala Desa Rantau Panjang (HO)

Pada akhirnya, Yusni memutuskan untuk berubah dan meninggalkan dunia kelam narkoba tersebut.

Baca juga: MENTERI Tjahjo Kumolo Meradang Gegara Oknum ASN Sumut Berani Jual Vaksin Ilegal,Saya Usulkan Dipecat

Dikarenakan banyak hal dan musibah yang ia dan keluarga rasakan baik dari segi materi dan tidak keharmonisan keluarga. 

Dengan latar belakang dan rasa bersalah kepada keluarga dan masyarakat Desa Rantau Panjang, akhirnya mendorong Yusni untuk menjadi relawan anti narkoba Kecamatan Pantai Labu dengan harapan, ia dapat merubah dan mengurangi pemakai narkoba terkhusus Desa Rantau Panjang. 

Hingga akhirnya, aksi dan tindakan yang sudah dilakukan, ia mendapat dukungan dari masyarakat sehingga terpilih dan menang menjadi kepala desa pada tahun 2016.

Penjuangan Muhammad Yusni dalam memberantas narkoba tidak berhenti hanya sampai di situ.

Sejak terpilih menjadi Kepala Desa Rantau Panjang ia menyusun banyak program-program dan aksi-aksi dalam pemberantasan narkoba, dengan cara mempersempit ruang gerak baik bandar ataupun pemakai narkoba.

Selain itu ia juga melakukan pendekatan dengan masyarakat dengan cara melakukan kegiatan P4GN berupa sosialisasi dan tes urin baik kepada masyarakat maupun pemerintah desa sendiri setiap tahunnya. 

Baca juga: Aliansi Umat Islam Asahan Aksi Solidaritas untuk Palestina dan Kumpulkan Dana Rp 31 Juta

"Tindakan merehab pengguna narkoba juga dilakukan kepada beberapa pengguna narkoba di Desa Rantau Panjang," ucap Muhammad Yusni.

Selain merehab pengguna narkoba, ia juga sering lakukan aksi penggerebekan ataupun penangkapan kepada bandar-bandar maupun pengguna narkoba.

Atas dasar ini juga, pada akhirnya Desa Rantau Panjang dicanangkan menjadi Desa Bersinar (Bersih Narkoba) pada tahun 2019 yang diresmikan oleh Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Sabrar Fadhilah.

Dalam memberantas peredaran narkoba tentu tidak lah mudah pastinya.

Teranyar Muhammad Yusni sempat diserang oleh seorang bandar narkoba diduga merasa kesal terhadap kepala desa yang berusaha membersihkan desa tersebut dari peredaran narkoba.

"Kejadian pas pukul 11.30 WIB, Rabu (21/4/2021) di Dusun III, Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu. Kebetulan kami lagi survei lokasi bantuan MCK dari Perkim, pulang dari survei langsung di serang," Ujar Yusni.

Baca juga: Kasus Jual Beli Vaksin Secara Ilegal, Ketua DPRD Sumut: Gubernur Jangan Lemah

Lanjut Yusni, pelaku ini merupakan seorang bandar narkoba sekaligus residivis yang baru keluar dari penjara sekitar dua tahun yang lalu.

"Jadi serangan itu spontanitas dengan alat sajam seperti sundak pari yang tingkat resikonya cukup tinggi," ucap Yusni.

Penyerangan ini diduga Yusni, pelaku merasa kesal karena beberapa kali terjadi penggrebekan narkoba di Desa Rantau Panjang, yang merupakan desa tempat pelaku bertempat tinggal.

"Dari bahasa dia yang keluar, dari zaman dulu tidak ada penangkapan-penangkapan, tapi di zaman kau ini penangkapan selalu ada. Ku bunuh nanti kau, ku tikam kau, kek gitu lah bahasanya," ujar Yusni.

"Mungkin di situ dia enggak senang. Dia memang salahsatu bandar di Desa Rantau Panjang, dan memang target dari Polresta Deliserdang maupun BNN Deliserdang," sambungnya.

(CR23/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved