INILAH 5 Fakta Pembunuhan Sadis Janda di Sei Bamban Sergai, Pelaku Ternyata Orang Dekat
Seorang wanita renta yang sudah janda dan tinggal sendirian di rumahnya menjadi korban pembunuhan sadis.
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita renta yang sudah janda dan tinggal sendirian di rumahnya menjadi korban pembunuhan sadis.
Korban bernama Masturi Br Sianipar (65) warga Dusun I Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Jasad korban ditemukan di dalam rumahnya dalam kondisi mulai membusuk pada Rabu (19/5/2021).
Nenek Masturi Br Sianipar juga menjadi korban perampokan. Sepeda motor miliknya raib dari kediamannya.
Pelaku pembunuhan sudah berhasil ditangkap kepolisian. Pelaku berupaya melarikan diri ke Dairi, namun pelariannya berhasil terendus petugas.
Berikut deretan fakta pembunuhan sadis janda di Sei Bamban:
1. Ditemukan Membusuk
Jasad Masturi Br Sianipar ditemukan tergeletak di lantai ruang tengah dengan posisi telentang pada Rabu (19/5/2021). Di lantai dekat korban ditemukan bercak darah yang sudah menghitam.
Saat ditemukan, jasad korban sudah bengkak, bahkan membusuk. Polisi membawa jasad korban ke RS Bhanyangkara untuk diautopsi.
Tetangga korban, Estiati Br Hutasoid (69) menuturkan, selama ini korban tinggal sendiri di rumahnya.
"Hari Minggu terakhir kami jumpa. Biasanya kami sore-sore cerita. Karena udah dari hari Senin nggak nampak-nampak makanya kami datangi. Digedor-gedor rumahnya pun nggak nyahut," kata Esriati.
Korban diketahui memiliki enam orang anak. Selain anak kandung ada juga anak tiri. Mereka rata-rata tinggal di luar kota.
Baca juga: Dokter Forensik Paparkan Kekejaman Pembunuh Nenek Masturi Sianipar

2. Korban Perampokan
Selain jadai korban pembunuhan, nenek Masturi juga menjadi korban peampokan.
Dari hasil penyelidikan polisi, sepeda motor jenis matic milik korban diduga digasak pelaku. Sepeda motor itu sebelumnya tersimpan di dalam rumah.
3. Dihantam Benda Tumpul dan Sajam
Masturi Br Sianipar tewas akibat pendarahan hebat pada bagian kepala. Dokter Forensik RSUD Sultan Sulaiman, dr Abdul Gafar Parinduri S.PFM mengatakan, selain pada bagian kepala juga ada luka di bagian tengkuk.
"Akibat benda tumpul dan juga benda tajam. Pada bagian kepala kena benda tumpul dan tengkuk ada luka tusukan. Ada dua lubang," kata dr Abdul Gafar, Kamis (20/5/2021).
Ia mengatakan, ada lebih dari dua titik bekas hantaman benda tumpul di kepala nenek berusia 65 tahun itu. Karena luka yang dialami ia pun kemudian lemas dan meninggal. "Penyebab kematiannya akibat pendarahan hebat. Mati lemas kemudian," kata dr Gafar.
Ia memperkirakan korban telah tewas lebih dari dua hari sebelum akhirnya jenazah dievakuasi oleh polisi. Kesimpulan ini sesuai dengan pengamatan larva atau ulat yang terdapat di tubuh korban.
Baca juga: Pihak KPUD Sergai Bakar Dokumen Kasus Dugaan Korupsi, Nilai Korupsi Rp 36,5 Miliar
4. Pelaku Ternyata Orang Dekat
Dua hari pascapenemuan jasad Masturi Br Sianipar, kepolisian berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang ternyata orang dekat korban.
Pelaku diketahui bernama Rizal, warga Desa Pon Kecamatan Sei Bamban. Pelaku sering datang ke rumah.
Rizal ditangkap di daerah kawasan Kabupaten Dairi, Jumat (21/5/2021) pagi. Ia melarikan diri setelah menghabisi nyawa korban dan mengambil harta benda korban.
Keluarga korban mengaku kenal baik dengan sosok Rizal. Pihak keluarga pun tidak menyangka bahwa pelakunya adalah tetangga sendiri.
Korban dan pelaku memang berasal dari desa yang berbeda. Namun, rumah keduanya berdekatan.
"Rizal itu sudah kami anggap saudara sendiri," ucap anak laki-laki korban yang tidak mau menyebutkan namanya.
"Istri si Rizal itu sudah dianggap cucu. Saya dari Duri (Provinsi Riau) begitu dapat kabar langsung datang kemarin itu. Tetangga sini yang menelepon saya, makanya tahu," katanya.
Baca juga: Kejari Sergai Cium Aroma Korupsi Dana Hibah 36,5 M yang Dilakukan KPU
5. Anjing Tak Menggonggong Saat Pembunuhan
Para tetangga korban juga mengenal Rizal, pelaku pembunuhan nenek Masturi br Sianipar. "Kami tahu juga. Rizal itu sering disuruh-suruh oleh korban. Ya kadang bersihkan parit, ya macam-macamlah," ucap tetangga korban, Dani, Jumat (21/5/2021).
Dani mengatakan, pada malam kejadian pembunuhan tidak mendengar suara yang mencurigakan dari rumah nenek Masturi Sianipar.
Anjing peliharaan korban juga tidak menggonggong pada waktu itu. Ini, kata Dani, kemungkinan karena anjing itu juga mengenal sosok pelaku. "Ya karena pelakunya sering datang makanya anjingnya enggak bunyi. Sering lah pokoknya Rizal ini datang. Bisa dibilang memang tukang bantu-bantu di rumah korban," katanya.
(dra/Tribun-Medan.com)