Kasus Pembunuhan

Sempat Disebut Kecelakaan, Nyatanya Pemuda 19 Tahun Tewas Dibunuh, Berikut Fakta-faktanya

Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan Ridwan (19), pemuda di Karanganyar yang sebelumnya sempat disebut kecelakaan.

TribunSolo.com/Muhammad Irfan
Lokasi ditemukannya jenazah Ridwan di kolong jembatan yang terlihat mengerikan di perbatasan Kabupaten Karanganyar-Sukoharjo di Desa Tugu, Kecamatan Jumantono, Karanganyar, Sabtu (22/5/2021). (TribunSolo.com/Muhammad Irfan) 

Sari Berita

  • Pemuda bernama Ridwan (19) yang tewas dibunuh bukan kecelakaan adalah pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
  • Polisi mengamankan 4 orang tersangka yang semuanya merupakan kawan satu organisasi Ridwan.
  • Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Husain mengatakan itu diketahui seusai polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

TRIBUN-MEDAN.com - Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan Ridwan (19), pemuda di Karanganyar yang sebelumnya sempat disebut kecelakaan.

Ridwan ditemukan tak bernyawa di kolong jembatan Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar beberapa waktu lalu.

Satreskrim Polres Karanganyar pun menetapkan kasus pembunuan di kolong jembatan perbatasan Karanganyar-Sukoharjo pada Kamis (20/5/2021).

Berikut fakta selengkapnya:

1. Kesaksian Warga

Sebelum penetapan itu, warga Dukuh Tugu, Desa Tugu Jumantono yang menyaksikan proses penemuan hingga evakuasi telah meyakini bahwa kasus itu pembunuhan.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Desa Tugu, Sujoko Prihantoro.

Dirinya menyebut bahwa dari seluruh penemuan barang bukti tidak ada indikasi bahwa itu kecelakaan.

"Kami sudah sejak awal itu bukan kecelakaan, karena barang bukti dari kunci motor yang dalam keadaan off, hingga handphone korban yang terbelah sudah bisa menjadi bukti," katanya kepada TribunSolo.com, pada Sabtu (22/5/2021).

"Akan tetapi dari unit Lakalantas kala itu sudah mengatakan bahwa itu kecelakaan jadi kami menyerahkan sepenuhnya," ujarnya.

Joko menuturkan bahwa lokasi itu menjadi area kecelakaan tunggal sangatlah sulit, karena areanya sangatlah sepi dan ruas jalan yang sangat luas.

"Sangat sulit untuk terjadi kecelakaan tunggal, dengan pola seperti itu, sehingga warga sini sudah menduga itu bukan kematian biasa," ujarnya.

Dirinya menyebut bahwa kemungkinan para pelaku yang kini sudah diamankan oleh pihak kepolisian membuang jenazah pada tengah malam.

"Jalan itu selalu ramai karena jalur provinsi, dan akan sepi kisaran pada tengah malam hingga menjelang dini hari," ungkapnya.

Kini kasus tersebut sedang ditangani oleh Satreskrim Polres Karanganyar dengan 4 tersangka yang sudah diamankan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved