Kisah Razon, Tentara Israel tak Tenang Didatangi 40 Korban Palestina yang Dihabisinya

Cerita Ido Gal Razon sebagian kecil dari kejamnya peperangan, sebab perang Israel vs Palestina ini, tak hanya mendatangkan korban dari pihak sipil

Istimewa/Youtube
Kisah Razon, Tentara Israel tak Tenang Didatangi 40 Korban Palestina yang Dihabisinya 

TRIBUN-MEDAN.com - Kisah mantan Tentara Israel Ido Gal Razon yang depresi akibat perang Palestina dan Israel.

Cerita Ido Gal Razon sebagian kecil dari kejamnya peperangan, sebab perang Israel vs Palestina ini, tak hanya mendatangkan korban dari pihak sipil kedua belah pihak, tetapi juga korban dari tentara yang berperang.

Korban perang Palestina vs Israel yang kerap disebut sebagai perang antara sekelompok Zionis Israel menghadapi Hamas di Gaza Palestina ini, benar-benar menimbulkan Depresi dan traumi psikis yang membuat seseorang mengalami penderitaan seumur hidupnya.

Traumi psikis tak hanya dialami oleh Tentara dan warga sipil Palestina, tetapi seorang tentara Israel pun mengalami hal buruk tersebut.

Kisah Ido Gal Razon, seorang Tengara Israel yang mengalami Depresi ini, diungkapkan dalah sebuah video di Kanal Youtube Cerita Dalam Sejarah yang diunggah satu tahun lalu dan hingga kini ditonton hingga 2,5 juta.

Baca juga: Artis Ini Sempat Ditahan Tentara Israel di Masjid Al Aqsa,Ungkap Pengalaman Menegangkan ke Palestina

Dengan penuh amarah dan luapan kekecewaan, seperti ditayangkan dalam Video tersebut, Razon, demikian nama Tentara Israel itu mengalami trauma hebat pasca perang.

Dia mengaku, Didatangi Arwah Korban Tiap Malam, yakni arwah para korban yang merupakan penduduk Palestina.

Demikian kata Razon, Pengakuan Tentara Israel yang Depresi Habisi 40 Warga Palestina ini, dihadapan sidang pengadilan, di mana kala itu dia menggungat pihak pemerintah Israel yang tak peduli akan keberadaannya pasca mengalami trauma.

"Saya membunuh untuk kalian, bagaimana saya menyaksikan puluhan orang yang menjadi korban setiap hari," ujarnya.

Idap Post traumatic Stress Disorder (PTSD)

Diakui Razon, dia mengidap Post traumatic Stress Disorder (PTSD), pasca penyerangan dari 13 tahun silam. Namun saat dia meminta dirawat, pemerintah justru tidak memberikan perawatan maksimal.

"Saya juga seorang pejuang Galoni, kenapa anda tidak memperlakukan saya dengan baik? saya membunuh untuk anda dengan tangani ini," jelas Razon saat menuntut Komite Isarel untuk memberinya perawatan yang layak untuk mengobati stres dan traumnya setelah masa perang berakhir.

Diakui Razon akibat kejadian di Jalur Gaza dan serangan demi serangan yang mereka lakukan, dia mengaku telah membunuh 40 warga Palestina.

Meski tak sedikit dari pihak Tentara Israel juga tewas oleh serangan Hamas kala itu.

"Saya membunuh lebih dari 40 orang hanya untuk kalin, saya benar-benar membunuh mereka," jelas Razon.

Baca juga: Siapa Sebenarnya Gilad Shalit? Tentara Israel Diculik Hamas, Lalu Ditukar 1.027 Tahanan Palestina

Bahkan, hingga kini, Razon mengaku kerap didatangi oleh para arwah warga Palestina yang dibunuhnya di dalam mimpin dan bertanya mengapa mereka dibunuh.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved