Juru Bicara KKB OPM Akui Pihaknya Menembak Mati Briptu Mario Sanoy dan Merampas 3 Senjata Api

Mario terakhir pulang ke rumah keluarganya di Argapura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, pada Desember 2020.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI
Kerabat dan keluarga Briptu Mario Sanoy menangis histeris ketika jenazah tiba di RS. Bhayangkara Jayapura, Papua, Sabtu (29/5/2021).(KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI) 

Kamal mengatakan kelompok penyerang tersebut masih dalam proses lidik.

‘’Kita belum tahu kelompok siapa yang menyerang saat ini masih dalam lidik,’’ ujarnya 

Saat ini kata Kabid Humas Kapolres fokus untuk mengevakuasi jenazah dari Kampung Oksamol ke Jayapura.

‘’Pak Kapolres masih mencari pesawat untuk mengevakuasi jenazah dari Oksamol karena kampung itu hanya bisa dijangkau dengan pesawat. Fokus dulu pada upaya evakuasi,’’ jelasnya.

Korban Sendirian saat Diserang

Melansir kompas.com, jumlah penyerang ada enam orang.

Briptu Mario Sanoy sedang berada sendirian di markasnya.

Di Polsubsektor Oksamol sebenarnya ada empat personel.

Namun, saat kejadian, korban tengah seorang diri karena dua anggotanya tengah berada di Oksibil untuk belanja logistik dan satu personel lainnya tengah izin sakit ke Jayapura.

"Telah dilakukan telepon langsung melalui Aipda Elias Sokaro ke masyarakat Oksamol dan mendapat informasi bahwa sekira pukul 01.30 WIT telah terjadi penyerangan oleh enam OTK bersenjata di Polsubsektor Oksamol, dan mengakibatkan gugurnya Kapolsubsektor Oksamol Briptu Mario Sanoy," ujar Kamal.

Polsubsektor Oksamol merupakan bagian dari Polsek Kiwirok yang merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG).

Menurut Kamal, korban selama ini berhubungan baik dengan masyarakat sekitar sehingga korban merasa yakin situasi tetap aman bila ia seorang diri.

"Almarhum dikenal baik dengan masyarakat, bahkan almarhum sebelum kejadian masih berkumpul dengan masyarakat. Namun, pada pagi hari, masyarakat yang diperbantukan di pos tersebut melihat almarhum sudah meninggal dengan ada darah di bagian dadanya," kata Kamal.

Hingga kini, jenazah korban belum dapat dievakuasi karena lokasi Oksamol yang cukup jauh.

Dari Oksibil ke Oksamol belum ada akses jalan darat untuk kendaraan roda empat, sedangkan masyarakat setempat biasa berjalan kaki selama satu minggu.

Kamal memastikan, Polres Pegunungan Bintang telah menyewa pesawat komersial untuk melakukan evakuasi. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved