News Video

Tips Merawat Burung Murai Batu dan Cucak Rowo

Idham menjelaskan sejak 2010 sudah mulai membangun penangkaran burung kicau. Awalnya jenis Love Birth, namun karena harganya turun ia berhenti.

Editor: M.Andimaz Kahfi

Tips Merawat Burung Murai Batu dan Cucak Rowo

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDANIdham ialah satu di antara pegiat burung kicau yang ada di Kota Medan.

Kini pria asal Serdang Bedagai ini sudah setahun lamanya membuat penangkaran untuk burung jenis Murai Batu dan Cucak Rowo.

Saat berkunjung ke rumahnya di Jalan Karya Wisata No.37 Medan, Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatra Utara, terlihat jelas puluhan burung berada dalam sangkar yang tersusun rapi.

Idham menjelaskan sejak 2010 sudah mulai membangun penangkaran burung kicau.

Awalnya jenis Love Birth, namun karena harganya turun ia berhenti.

Kemudian di tahun 2020 Idham kembali coba untuk beternak burung kicau.

Tapi kali ini berbeda, yakni burung asli sebagai endemi Sumatera Utara yang hampir punah.

"Jadi ini lah beternak Murai Batu dan Cucak Rowo sampai saat ini. Ini jenis burung yang berasal dari Padang Sidempuan," kata Idham kepada Tribun Medan saat diwawancara di rumahnya, Minggu (30/5/2021).

Alasannya tertarik dengan jenis burung tersebut karena salah satu aset di masyarakat Sumut yang dilirik pegiat burung luar.

Misalnya saja pemain burung kicau dari pulau Jawa yang menurutnya telah mengakui Burung Murai Batu asal Medan teruji mentalnya.

Serupa halnya dengan burung Cucak Rowo yang terkenal dengan kicauannya yang bagus dan salah satu endemi terbaik di Sumut.

Usaha Idham ini dinaungi oleh Unit Dagang Rumah Kicau Idham dan Ibra (UD RKII) yang terbagi menjadi dua bagian.

Pertama untuk usaha penangkaran burung Murai Batu namanya Murai Baru Rumah Idham / MBRI-037.

Kedua untuk usaha penangkaran burung Cucak Rowo, namanya Cucak Rowo Rumah Idham / CRRI-037.

"Kalau Ibra itu anak saya dan angka 037 itu tanda alamat rumah," ucapnya.

Adapun Idham menyampaikan beberapa tips untuk merawat Murai Batu dan Cucak Rowo, di antaranya adalah :

1. Jangan paksakan kemauan kita tapi ikuti kemauan Burung Murai Batu yang ingin dipelihara.

2. Merawatnya harus ikhlas dan harus dekat secara psikologi. Karena burung ini memang tidak bisa ngomong tapi memiliki semacam hati yang bisa terkoneksi dengan manusia. Intinya harus dirawat dengan kasih sayang.

3. Kalau untuk Cucak Rowo harus menjaga kestabilan makanan dan ketenangan. Burung tersebut juga jangan sering diganggu atau membuat kegaduhan.

Burung Cucak Rowo harus diberi ketenangan dan kenyamanan agar bisa bereproduksi.
Tapi kata kuncinya ikuti kemauan burung dan ikhlas lahir batin dengan penuh kasih sayang tanpa ada tekanan - tekanan.

4. Untuk Murai Batu kalau sudah masuk ke kandang penangkaran itu perawatannya tidak perlu dimandikan karena fasilitas air sudah disiapkan. Semisal sewaktu kita lepas di alam bebas.

Jangkriknya juga tidak perlu dipreteli dan langsung lepaskan saja ke Murai Batu. Makannya ada di pagi dan sore hari.

5. Kalau Cucak Rowo makan secara rutin jangkrik sekali aja, antara 20-30 ekor. Tapi makanan terpentingnya buah - buahan. Asupannya harus tetap standar yakni pepaya pisang dan jeruk sesekali.

Saat ini pasangan Murai Batu yang ditangkarkan 56 pasang yang merupakan asli lokal asal hutan Sumut dan Aceh. Pejantan dan betinanya "Trah Juara". Jenis Cucak Rowo ada 7 pasang dan seluruhnya asli Padang Sidempuan.

Kemudian Burung Murai Batu betina cadangan indukan ada 32 ekor. Burung Murai Batu pejantan cadangan ada 27 ekor. Terakhir Burung isian sebagai master isian untuk anakan Murai Batu ada 52 ekor.

(cr8/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved