Wanita Digantung di Kebun Kopi
BREAKING NEWS Kisah Pilu Wanita yang Digantung di Kebun Kopi, Merantau Hingga Hidup Sebatang Kara
Portan Tumanggor, perempuan yang dibunuh dengan cara digantung dua temannya ternyata punya kisah pilu
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,RAYA--Pembunuhan keji terhadap Portan Tumanggor masih menjadi perbincangan masyarakat.
Apalagi, Portan Tumanggor dibunuh dengan cara digantung di kebun kopi milik Ismail Turnip di Nagori Tano Tingkir, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.
Berdasarkan penelusuran www.tribun-medan.com, ternyata Portan Tumanggor ini punya kisah pilu.
Menurut keterangan Kepala Desa Tanjung Tinggir Marganda Damanik, selama ini Portan Tumanggor hidup sebatang kara.
Baca juga: SADIS, Ini Dua Wanita Pembunuh yang Gantung Korbannya di Ladang Kopi, Sembunyi di Hotel Kota Medan
Dia merantau dari Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan ke Simalungun sejak enam tahun silam.
Mulai saat itu, Portan Tumanggor bekerja di ladang warga.
Dia juga dikenal sebagai pribadi yang rajin.
"Dia tinggal sendirian ngontrak rumah di sini. Infonya sudah cerai (dengan suaminya)," kata Marganda, Senin (31/5/2021).
Sejak saat itu, Portan Tumanggor hidup seorang diri mencari nafkah.
Baca juga: Mayat Wanita Tergantung di Pohon Kopi yang Pendek, Tewas 8-12 Jam Sebelum Ditemukan
Anaknya dititipkan di rumah orangtua yang ada di kampung Parlilitan.
"Selama bertetangga, orangnya pun bagus," kata Marganda.
Karena Portan Tumanggor rajin bekerja, tak heran jika dia memiliki tabungan yang lebih.
Selama ini, Portan Tumanggor menyimpan beberapa perhiasan.
Semua perhiasannya itu kerap dibawa ke ladang, karena Portan Tumanggor tinggal di ladang milik warga.
Baca juga: Mobil Jurnalis Metro TV Dibakar OTK, Korban: Ini Percobaan Pembunuhan!
"Memang biasa dia bawa semua barang-barang berharganya ke ladang," kata Marganda.