KEJAM! Ayah Ikat dan Olesi Tubuh Anak dengan Madu agar Disengat Lebah Sebagai Hukuman Karena Mencuri

Ayahnya mengikat kedua tangannya di punggungnya pada sebuah kayu. Tak hanya itu, tubuhnya juga diolesi madu untuk menarik lebah.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
eva.vn
Seorang bocah tujuh tahun diikat ayahnya di kayu karena mencuri. Tak hanya itu, tubuhnya juga diolesi madu agar digigit lebah sebagai bentuk hukuman untuknya. 

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 pada tanggal 15 April di pinggir jalan di distrik Cao Loc, Provinsi Lang Son.

Banyak orang yang melewati jalan tersebut dan menemukan seorang anak laki-laki berusia 10 tahun duduk di pinggir jalan dengan rantai besi mengikat lehernya.

Dia diikatkan ke sebuah tiang listrik di pinggir jalan raya.

Orang-orang yang lewat mengambil gambar kejadian tersebut dan mempostingnya di media sosial.

Foto-foto yang beredar tentu saja membuat banyak orang marah dan mengutuk tindakan jahat karena sudah mengikat anak-anak tersebut.

Saat diklarifikasi, kantor polisi setempat mengonfirmasi bahwa Vu Duc, adalah ayah dari anak tersebut.

Ia mengaku merantai anaknya, VHD, yang duduk di kelas 4 di tiang listrik.

Bocah 10 tahun diikat dengan rantai ke tiang listrik di pinggir jalan oleh ayahnya sendiri.
Bocah 10 tahun diikat dengan rantai ke tiang listrik di pinggir jalan oleh ayahnya sendiri. (eva.vn)

Menurut surat kabar, di kantor polisi, Vu Duc mengatakan ia melakukannya karena anaknya malas belajar.

Dia akhirnya marah dan merantai leher anaknya untuk menakut-nakutinya dan memaksanya agar pergi ke sekolah.

Setelah 15 menit mengikat anak itu di tiang listrik, Vu Duc membuka rantai tersebut dan membawa anaknya pulang.

Terkait kejadian tersebut, menurut Koran Tien Phong, polisi juga menahan 1 rantai sepanjang 2 meter yang digunakan untuk mengikat anak tersebut.

Baca juga: Anak Disiksa Ibu Kandung Selama 8 Tahun Hanya Bisa Pasrah, Ingin Peluk dan Kasih Sayang

Setelah menerima informasi ini, para pemimpin Persatuan Pemuda Provinsi, Dewan Provinsi Lang Son dan Klub Penasihat untuk Anak-anak provinsi mengunjungi anak tersebut.

Mereka mendorong VHD untuk pergi ke sekolah.

Otoritas kompeten mempertimbangkan dan menangani pelanggaran ayahnya atas hak untukm melindungi dan merawat anak-anak.

(yui/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved