Dua Kereta Api Tabrakan Sedikitnya 32 Orang Tewas, Puluhan Korban Lain Masih Terjebak
Sebanyak 15 - 20 penumpang terjebak di reruntuhan gerbong Kereta Millat Express, tim SAR kerahkan alat berat menyelamatkan korban teriak minta tolong
TRIBUN-MEDAN.COM - Sedikitnya 32 orang tewas sementara 60 lainnya luka-luka setelah dua kereta penumpang bertabrakan di dekat Dharki, sebuah kota di Distrik Ghotki, Upper Sindh, Pakistan, Senin 7 Juni 2021 pagi.
Juru bicara Departemen Kereta Api Pakistan mengatakan kecelakaan itu terjadi setelah Kereta Millat Express - dari Karachi ke Sargodha - tergelincir dan bergeser ke "jalur bawah".
Selanjutnya Kereta Millat Express bertabrakan dengan Kereta Sir Syed Express yang datang dari Rawalpindi, katanya.
Ia menambahkan bahwa tabrakan itu terjadi di dekat stasiun kereta api Raiti.
Sebanyak 15 hingga 20 penumpang masih terjebak di reruntuhan gerbong Kereta Millat Express dan pihak berwenang mengerahkan alat berat untuk menyelamatkan orang-orang yang berteriak minta tolong, kata pejabat Kepolisian Ghotki, SSP Umar Tufail.
Umar Tufail mengkonfirmasi korban tewas sudah dievakuasi ke rumah sakit di sekitarnya.
Dia memperkirakan jumlah korban akan meningkat karena masih ada gerbang kereta yang hancur yang belum bisa diakses oleh penyelamat, meski sudah berjam-jam setelah kecelakaan di Ghotki.
Dia mengatakan ada hingga 25 orang di satu gerbong yang belum diakses.
Sebelumnya Wakil Komisaris Ghotki Usman Abdullah mengatakan sedikitnya 30 orang tewas sementara 50 lainnya terluka.
Namun, para evakuasi korban menghadapi kesulitan karena terjebak dalam gerbong kereta yang terbalik dan diperkirakan jumlah korban tewas dapat meningkat.
Berbicara kepada Geo News, Usman Abdullah mengatakan bahwa 13 hingga 14 gerbong tergelincir sementara enam hingga delapan gerbong "hancur total".
Dia mengatakan evakuasi korban yang masih terjebak menjadi "tantangan" bagi petugas penyelamat.
"Ini tugas yang menantang. Perlu waktu menggunakan alat berat untuk membebaskan warga [yang masih terjebak]," katanya.
Dia mengatakan bahwa keadaan darurat telah diumumkan di distrik tersebut dan semua dokter dan staf paramedis telah dipanggil.
"Kami juga mendirikan kamp medis untuk memberikan bantuan medis kepada warga," katanya. (geo news)