RSU Permata Bunda Tuai Beragam Persoalan, Padahal Sempat Diunggulkan, Begini Kata Ketua IDI Medan

Dia mengungkapkan teknologi kedokteran yang berkembang di era itu sudah tersedia di RSU Permata Bunda.

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ GOKLAS
Karyawan RSU Permata Bunda demo karena dua bulan gaji belum dibayarkan, Senin (7/6/2021).  

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Medan menanggapi persoalan RSU Permata Bunda yang didemo karyawannya karena tidak membayar gaji dua bulan. 

Ketua IDI Cabang Kota Medan Wijaya Juwarna pun menceritakan bahwa sebenarnya RSU Permata Bunda dahulu dikenal sebagai salah satu rumah sakit ikon dari Kota Medan. 

Karyawan RSU Permata Bunda demo karena dua bulan gaji belum dibayarkan, Senin (7/6/2021). 
Karyawan RSU Permata Bunda demo karena dua bulan gaji belum dibayarkan, Senin (7/6/2021).  (TRIBUN MEDAN/ GOKLAS)

Baca juga: Kalina Ocktaranny Jelaskan Penyebab Dirinya Tinggal di Rumah Ibunya dan Bersama Anaknya

"Dulu rumah sakit Permata Bunda itu cukup bergengsi di Kota Medan. Selain itu juga rumah sakit itu unggulan di masa berdirinya," kata Wijaya kepada Tribun Medan melalui saluran telepon, Senin (7/6/2021). 

Dia mengungkapkan teknologi kedokteran yang berkembang di era itu sudah tersedia di RSU Permata Bunda.

Artinya, RSU Permata Bunda memiliki peralatan kedokteran yang canggih saat itu. 

Selain itu juga, keunggulan RSU Permata Bunda terletak di sumber daya manusianya yang hebat - hebat ataupun profesional. 

"Dulu itu, banyak dokter senioran, spesialis, bahkan konsultan praktik di RSU Permata Bunda. Jadi, tenaga manusianya baik, teknologinya maju, dan fasilitasnya lengkap pada masa itu," sebutnya. 

Ratusan karyawan melakukan unjuk rasa di depan RSU Permata Bunda terkait gaji dan BPJS yang belum dibayarkan, Senin (7/6/2021).
Ratusan karyawan melakukan unjuk rasa di depan RSU Permata Bunda terkait gaji dan BPJS yang belum dibayarkan, Senin (7/6/2021). (TRIBUN-MEDAN/ALMAZMUR SIAHAAN)

Namun seiring berjalannya waktu, dia menjelaskan RSU Permata Bunda mengalami kondisi yang berat. 

"Saat ini banyak dokter yang mengeluh tentang jasa medis yang seharusnya mereka terima," ucapnya. 

Menurutnya, persoalan itu sangat serius karena menyangkut hal primer dalam pekerjaan. 

Baca juga: Berita Foto: Kebakaran di Perumahan Bumi Asri, Enam Mobil Pemadam Dikerahkan Memadamkan Api

Dia juga membenarkan ada beberapa dokter yang anggota IDI Medan mengeluh saat bekerja di RSU Permata Bunda

"Ada sekitar belasan dokter yang bekerja di sana. Sampai saat ini mereka ya kecewa lah atas kondisi tersebut," sebutnya. 

Wijaya pun mengutarakan untuk dokter yang mendapatkan persoalan dengan rumah sakit, secara prinsipil, IDI akan membela kepentingan anggota. 

Jika anggota IDI ada yang jasa medisnya tidak dibayar - bayar, maka akan mendesak pihak rumah sakit untuk mencairkan. 

"Kalau anggota IDI yang bekerja di RSU Permata Bunda sudah berbulan bulan ada yang belum dibayar sampai sekarang," ungkapnya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved