Bayi Dicovidkan Rumah Sakit

Teguran Keras Bobby Nasution Terkait Amburadulnya Pelayanan RSUD Pirngadi Medan

Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan teguran keras terkait amburadulnya pelayanan di RSUD Pirngadi Medan

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan keterangan terkait pelayanan RSU Pirngadi seusai menghadiri seminar di GMKI, Medan, Kamis (10/6/2021). Peralatan RSU Pirngadi yang diduga minim sehingga seorang bayi yang mengidap penyakit tidak bisa buang air besar (BAB) meninggal dunia. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN--Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan teguran terhadap manajemen RSUD Pirngadi Medan, terkait buruknya pelayanan yang diberikan ke masyarakat.

Apalagi, sampai ada kasus baru soal bayi yang diduga dicovidkan pihak rumah sakjit. 

"Sudah selalu saya sampaikan, RS Pirngadi ini RS masyarakat. Ini harus ada perbaikan mulai dari fasilitas nya dari kemarin juga disampaikan mulai dari fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan alat-alat kesehatannya," kata Bobby Nasution, Kamis (10/6/2021). 

Bobby Nasution pun mengaku telah meminta Direktur RS Pirngadi Suryadi Panjaitan untuk memperbaiki pelayanan RS tersebut. 

"Saya sudah minta kepada Direktur Pirngadi tolong dilihat lagi tahun ini, jangan cuma buang-buang anggaran. Anggaran itu harus tepat guna, tepat sasaran. Kalau fasilitas kurang, perbaiki. Kalau alat-alat kesehatan kurang, beli yang baru," tegasnya. 

Untuk mencapai pelayanan yang baik, Bobby Nasution pun menuturkan seluruh tenaga kesehatan dan manajamen di RS Pirngadi harus bergerak beriringan. 

"Ini kita pastikan harus berjalan beriringan. Tidak cukup jika dokternya saja yang baik. Kita tahu dokter di sana banyak yang spesialis bagus-bagus,"

"Tapi kalau nakes dan alat-alat kesehatannya tidak mensupport, ini juga menjadi salah satu yang kurang baik," katanya. 

Berkaitan dengan masalah ini, Annisa, ibu dari Khayra Hanifah Al Maghfirah, bayi yang diduga dicovidkan RSUD Pirngadi Medan mengisahkan kepergian anaknya.

Saat ditemui di rumah duka Jalan Jangka, Gang Sehat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Annisa tampak masih terisak-isak.

Kedua matanya memerah dan kelopak matanya sembab.

Dia belum percaya kehilangan anak perempuannya. 

"Anak saya itu kan perutnya kembung, jadi saya tidak berani (menggendongnya)," kata Annisa pada Wakil Ketua DPRD Medan Rajudin Sagala, Kamis (10/6/2021).

Dia mengatakan, untuk memberi Khayra Hanifah Al Maghfirah air susu, dirinya harus menggunakan sendok ke mulut bayi. 

Semua harus dilakukan serba hati-hati, mengingat kondisi anaknya yang butuh penanganan serius.

Baca juga: Bayi Diduga Dicovidkan RSUD Pirngadi Gagal Operasi Gegara Tak Ada Dokter

"Ini anak kedua saya," kata Annisa.

Sejak usia 17 hari, anaknya itu memang mengalami masalah pencernaan.

Sehingga perutnya terus membengkak, hingga akhirnya gagal menjalankan operasi di RSUD Pirngadi Medan.

Mirisnya, saat berada di RSUD Pirngadi, keluarga yang berniat ingin mengoperasi Khayra Hanifah Al Maghfirah justru harus berdebat dengan tim medis.

Baca juga: Rajudin Sagala Ungkap Bayi Diduga Dicovidkan RSUD Pirngadi Gagal Dioperasi karena Tak Ada Dokter

Pasalnya, bayi malang yang kini sudah menghadap Sang Khalik itu sempat dinyatakan positif Covid-19.

Padahal menurut keluarga, bayi perempuan itu bebas dari corona.

Karena masalah ini, Wakil Ketua DPRD Kota Medan Rajudin Sagala berang.

Dia pun berencana memanggil direktur rumah sakit untuk menanyakan lebih lanjut masalah ini.(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved