Bocah 10 Tahun Meninggal Digigit Anjing
Jeritan Pilu Lia Pratiwi Ceritakan Hari-hari Terakhir Anaknya Meninggal Digigit Anjing
Isak tangis Lia Pratiwi, warga Perumnas Simalingkar, Kota Medan, pecah seketika saat menceritakan hari-hari terakhirnya putranya bernama Muhammad Reza
TRIBUN-MEDAN.com - Isak tangis Lia Pratiwi warga Perumnas Simalingkar, Kota Medan, pecah seketika saat menceritakan hari-hari terakhirnya putranya bernama Muhammad Reza Aulia (10).
Lia tak menyangka sama sekali putra bungsunya itu meninggal dunia akibat gigitan anjing milik tetangganya di Perumnas Simalingkar.
Muhammad Reza Aulia digigit anjing pada Kamis (10/6/2021) sore. Ia diduga terkena virus rabies sehingga mengalami kelumpuhan dan hilang ingatan. Reza akhirnya meninggal dunia pada Minggu (13/6/2021).
Lia menuturkan, pihaknya sudah melaporkan kasus ini ke kepolisian. Laporan itu dilayangkan atas permintaan Reza sendiri, sebelum mengembuskan napas terakhir.
Menurut Lia, putranya itu bahkan tetap bersemangat menuntut keadilan atas kecelakaan yang ia alami.
"Jadi anak saya kondisinya itu lemah sekali. Tapi dia tetap semangat. Di dalam mobil sebelum sampai Polsek dia tidur saja. Tapi sesampainya di Polsek Tuntungan dia semangat mengajak, “Ayok Mak, ayok”,” kata Lia di rumahnya di Perumnas Simalingkar A, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS Bocah 10 Tahun Tewas Diterkam Anjing Tetangga, Sempat Hilang Ingatan Lalu Meninggal
Sembari menahan pilu kehilangan putranya, Lia menceritakan saat-saat terakhir bersama anaknya itu.
"Saya sempat juga tanya ke dia. 'Kita lanjutkan kasus ini, dek?'. Dengan semangat dia bilang, 'kita harus maju, Mak! Tetap semangat. Kasus ini harus jalan'," katanya menirukan ucapan anaknya.
Sembari melihat foto di HP, Lia terlihat sesekali termenung meratapi foto almarhum Reza.
Saat buat laporan, lanjut Lia, anaknya itu menggunakan baju kaus berwarna merah.
"Kan kami didampingi kuasa hukum. Anak saya itu semangat. Minta kasus ini harus terus diteruskan. Ternyata inilah yang menjadi permintaan terakhirnya," ucap ibu korban dengan mata berkaca-kaca.
Menurut Lia, usai melapor ke kantor polisi, anaknya langsung tidur.
"Mungkin ia lemah sekali. Jadi setelah buat laporan itu ia tidur. Setelah digigit, dia yang biasa ceria itu sikapnya berubah drastis. Tidak seperti biasa. Mungkin pengaruh virus rabies yang di dalam tubuhnya itu," kata Lia.
Ia menambahkan, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada biuh yang keluar di mulutnya. Anaknya juga mengalami kejang-kejang.
Baca juga: JANGAN Sepele Digigit Anjing Rabies, Berikut Penanganannya.
Lia menceritakan, Reza digigit anjing tetangganya saat hendak membeli jajanan di warung yang tak jauh dari kediamannya, Kamis (10/6/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Akibat digigit anjing, di paha kanannya terlihat dua lubang bekas gigitan.
"Jadi awalnya anak saya itu hendak membeli jajan di warung yang tidak jauh dari rumah ini. Ia pergi bersama kawannya, namun saat melintas di rumah tetangga saya yang memiliki anjing, pintu pagarnya terbuka karena ada penjual galon mineral yang mengantar air ke rumah itu. Seketika anjing itu keluar dan langsung menggigit anak saya," kata Lia.
Setelah digigit anjing, Reza tidak berani pulang ke rumah. Dia singgah ke rumah temannya.
"Mungkin dia takut jadi awalnya tidak berani memberitahu kami. Sesampainya di rumah, dia langsung ngomong sama kakeknya bahwa ia baru digigit anjing. Saya saat itu tidak di rumah, jadi mendapat telpon dari kakeknya kalau anak saya ini digigit anjing," ungkapnya.
Begitu mendapat kabar itu, Lia memutuskan langsung pulang ke rumah.
"Saya langsung pulang dan membawa anak saya ini untuk berobat di Bidan Manurung. Setelah disuntik ia kembali dibawa pulang," katanya.
Reza yang hari itu seharusnya latihan taekwondo meminta izin kepada ibunya tidak bisa berlatih karena badannya sakit akibat digigit anjing.
"Ma adik enggak latihan ya, karena badan rasanya sakit semua karena habis digigit anjing." kata Lia menirukan perkataan anaknya kala itu.
Kakeknya sempat telepon kepala lingkungan (Kepling) untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Anak saya dan Kepling sempat ke rumah pemilik anjing, tapi sampai di sana setelah ngomong dengan pemilik anjing, wanita itu memberitahukan nanti diberitahukan setelah suaminya pulang. Tapi kami tunggu sampai malam tak ada jawaban," katanya.
Baca juga: Pengacara Minta Polisi Tangkap Pemilik Anjing yang Gigit Bocah 10 Tahun Hingga tewas
Keesokan harinya, Lia bersama anaknya serta Kepling kembali mendatangi rumah pemilik anjing.
Tapi, lagi-lagi tak ada respon yang baik soal kasus yang dialami anaknya.
"Kita bertemu dan diajak ngomong baik-baik tidak terima, Mereka (pemilik anjing) sempat bilang hanya karena Rp 100 ribu kita ribut. Mereka bahkan tidak percaya dengan kwitansi perobatan Reza dan meminta waktu untuk memeriksa kebenaran kwitansi tersebut," tutur Lia.
Melihat respon yang sedemikian, Lia lalu menantang agar pemilik anjing untuk pergi bersamanya ke klinik tempat anaknya berobat.
"Ayo kita ke sana," tantang Lia.
"Tapi mereka bilang tak perlu dan sebut gara-gara Rp 100 ribu saja diributkan. Terus suaminya sempat bilang tidak takut mau dibawa jalur hukum sekalipun. Bahkan mau ngadu ke Wali Kota Bobby Nasution sekalipun kami enggak takut. Kemudian mereka pulang disaksikan Kepling," bebernya.
Kini, kasus ini bergulir ke ranah hukum. Pengaduan yang dilayangkan ke Polsek Tuntungan saat ini sudah ditangani Polrestabes Medan.
(Mft/tribun-medan.com)