Bocah 10 Tahun Meninggal Digigit Anjing
Polrestabes Medan Ambil Alih Kasus Anak Meninggal Digigit Anjing, Kini Tunggu Hasil Autopsi
Kasus anak meninggal digigit anjing di Perumnas Simalingkar Kota Medan, kini bergulir di ranah hukum.
Reza yang hari itu seharusnya latihan taekwondo meminta izin kepada ibunya tidak bisa berlatih karena badannya sakit akibat digigit anjing.
"Ma adik enggak latihan ya, karena badan rasanya sakit semua karena habis digigit anjing." kata Lia menirukan perkataan anaknya kala itu.
Kakeknya sempat telepon kepala lingkungan (Kepling) untuk menyelesaikan masalah tersebut. "Anak saya dan Kepling sempat ke rumah pemilik anjing, tapi sampai di sana setelah ngomong dengan pemilik anjing, wanita itu memberitahukan nanti diberitahukan setelah suaminya pulang. Tapi kami tunggu sampai malam tak ada jawaban," katanya.
Baca juga: JANGAN Sepele Digigit Anjing Rabies, Berikut Penanganannya.
Keesokan harinya, Lia bersama anaknya serta Kepling kembali mendatangi rumah pemilik anjing.
Tapi, lagi-lagi tak ada respon yang baik soal kasus yang dialami anaknya.
"Kita bertemu dan diajak ngomong baik-baik tidak terima, Mereka (pemilik anjing) sempat bilang hanya karena Rp 100 ribu kita ribut. Mereka bahkan tidak percaya dengan kwitansi perobatan Reza dan meminta waktu untuk memeriksa kebenaran kwitansi tersebut," tutur Lia.
Melihat respon yang sedemikian, Lia lalu menantang agar pemilik anjing untuk pergi bersamanya ke klinik tempat anaknya berobat.
"Ayo kita ke sana," tantang Lia.
"Tapi mereka bilang tak perlu dan sebut gara-gara Rp 100 ribu saja diributkan. Terus suaminya sempat bilang tidak takut mau dibawa jalur hukum sekalipun. Bahkan mau ngadu ke Wali Kota Bobby Nasution sekalipun kami enggak takut. Kemudian mereka pulang disaksikan Kepling," bebernya.
Baca juga: Jeritan Pilu Lia Pratiwi Ceritakan Hari-hari Terakhir Anaknya Meninggal Digigit Anjing
Lia Pratiwi kemudian melayangkan pengaduan ke Polsek Tuntungan. Laporan itu tertuang dengan nomor pengaduan STTLP/54/VI/2021/SPKT /Sektor Medan Tuntungan pada 11 Juni 2021 pukul 19.00 WIB.
Lia menuturkan, laporan kepolisian ini dilayangkan atas permintaan Reza sendiri, sebelum mengembuskan napas terakhir.
Menurut Lia, putranya itu bahkan tetap bersemangat menuntut keadilan atas kecelakaan yang ia alami. "Jadi anak saya kondisinya itu lemah sekali. Tapi dia tetap semangat. Di dalam mobil sebelum sampai Polsek dia tidur saja. Tapi sesampainya di Polsek Tuntungan dia semangat mengajak, “Ayok Mak, ayok”,” kata Lia.
Sembari menahan pilu kehilangan putranya, Lia menceritakan saat-saat terakhir bersama anaknya itu. "Saya sempat juga tanya ke dia. 'Kita lanjutkan kasus ini, dek?'. Dengan semangat dia bilang, 'kita harus maju, Mak! Tetap semangat. Kasus ini harus jalan'," katanya menirukan ucapan anaknya.
Sembari melihat foto di HP, Lia terlihat sesekali termenung meratapi foto almarhum Reza.
Saat buat laporan, lanjut Lia, anaknya itu menggunakan baju kaus berwarna merah. "Kan kami didampingi kuasa hukum. Anak saya itu semangat. Minta kasus ini harus terus diteruskan. Ternyata inilah yang menjadi permintaan terakhirnya," ucap ibu korban dengan mata berkaca-kaca.