Wahyudi Sebut Istri Alami Trauma, Sering Diam dan Menangis, Ingat Momen Terakhir Bersawa FWA

Tri Wahyudi, ayah FWA mengaku kejadian tragis yang diterima anaknya masih membekas. Apalagi, istrinya, Cut Fitriani sering diam dan tiba-tiba menangis

SERAMBINEWS.COM
SERAMBINEWS.COM TRAUMA - Ibu FWA, Cut Fitriani menunjukan foto almarhum anaknya yang tersimpan di ponselnya, Senin (7/6). FWA meninggal setelah dipukul seniornya di Pondok Pesantren Darul Arafah Deliserdang. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kasus meninggal FWA (14) seorang santri di Pondok Pesantren Darul Arafah Raya di Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang, masih meninggalkan trauma mendalam terhadap kedua orangtuanya. Tri Wahyudi, ayah FWA mengaku kejadian tragis yang diterima anaknya masih membekas.

Apalagi, istrinya, Cut Fitriani sering diam dan tiba-tiba menangis.

Wahyudi menceritakan kenangan sebelum anaknya itu meninggal karena dipukul APH (16), seniornya. Ia mengungkapkan sehari sebelum kejadian, keluarga merayakan hari ulang tahun FWA di pondok pesantren.

Perayaan hari ulang tahun kali itu begitu spesial. FWA secara mendadak meminta untuk merayakan dengan memberikan nasi bungkus kepada seluruh siswa Pondok Pesantren Darul Arafah Raya. Permintaan itu pun langsung dikabulkan keluarga yang datang dari Aceh Tamiang.

"Padahal Jumat (4/6) anak saya baru ulang tahun dan permintaannya membagikan 65 nasi bungkus ke teman - temannya. Itu permintaannya terakhir," kata Tri Wahyudi, Rabu (16/6/2021).

Suara Wahyudi tiba-tiba terdengar parau saat mengungkapkan momen bahagia terakhir bersama putranya itu. Lewat sambungan telepon Wahyudi kembali menceritakan momen bahagia bersama FWA.

Lanjutnya, keluarga membawa FWA untuk belanja dan jalan-jalan di area Sunggal. Wahyudi melihat raut wajah FWA tampak senang.

"Ya biar dia engga suntuk waktu itu. Kami jalan - jalan ke daerah Sunggal. Habis itu, baru kembali ke pesantren. Itu lah perjumpaan kami terakhir," ujarnya.

Setelah merayakan ulang tahun FWA, keluarga kembali pulang ke Aceh Tamiang pada Sabtu (5/6) sekitar pukul 02.00WIB dini hari.

Pada pagi hari sekitar pukul 10.00WIB pagi, kata Wahyudi, istri mendapatkan telepon masuk dari pesantren yang menyatakan FWA meninggal dunia akibat terjatuh dari aula.

"Waktu itu kami dapat telepon dari pihak pesantren, namanya pak Harun. Waktu itu istri saya yang mengangkat dan langsung nangis - nangis," sebutnya.

Pihak pesantren sempat menutup-nutupi kasus meninggal FWA. Bahkan, pihak pesantren melarang keluarga untuk datang. Pihak pesantren langsung mengklaim akan mengantar jenazah FWA ke Aceh Tamiang.

Namun, ibu FWA merasakan firasat tidak baik dari pesantren. Ia pun memilih untuk mendatangi pondok pesantren itu. Sesampainya di pesantren Darul Arafah, keluarga pun langsung histeris melihat kondisi tubuh FWA.

Baca juga: USU Terpilih Jadi Tuan Rumah Pimnas ke-34

Baca juga: Kasus Anak 10 Tahun Meninggal Usai Digigit Anjing, Bobby Nasution: Vaksin Anti Rabies Seharusnya Ada

Istri pun langsung punya firasat untuk membawa jasad FWA ke laboratorium forensik polisi. Ia melihat ada hal yang ganjil.

"Sampai di sana, saya lihat, karena istri saya dan kakak ipar saya bidan desa jadi sedikit paham kesehatan," sebutnya.

"Kami lihat jenazah anak, ini bukan jatuh biasa lalu pingsan. Ini dianiaya ini. Lalu, pihak pesantren memanggil kami dan dikumpulkan bersama," lanjutnya.

Tak berapa lama, pihak pesantren langsung mengaku salah dan meminta maaf. Pihak pesantren pun mengaku anaknya meninggal karena dipukul seniornya. Wahyudi sempat meluapkan emosi mendengar jawaban Pesantren Darul Arafah.

"Sekarang saya baru sadar ada yang ditutup - tutupi mereka (Darul Arafah). Seandainya saya tidak datang mungkin jenazah diantar langsung, kasus bisa hilang begitu saja," ungkapnya.

Wahyudi mengungkapkan kondisi istrinya masih belum stabil. Istrinya mendadak menangis."Istri saya sampai saat ini masih trauma dan enggak mau lagi ada anaknya masuk ke pesantren,"tutupnya.(cr8/tribun-medan)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved