Hidup Sebagai Gadis Kembar Selama 19 Tahun, Ternyata Bukan Anak Kembar, Terungkap Usai Tes DNA
Ternyata mereka tertukar akibat kelalaian staf sebuah rumah sakit di Kota Baru, tempat mereka dilahirkan bersama seorang perempuan lainnya.
TRIBUN-MEDAN.com - Pengalaman unik dialami oleh dua orang gadis di Malaysia.
Mereka berdua diketahui warga sebagai gadis kembar yang sudah beranjak remaja.
Mereka pun sudah didup bersama sejak lahir, hingga kini berusia 19 tahun.
Baca juga: Kisah Kembar Siam Dua Individu Dalam Satu Tubuh, Dulu Disarankan Operasi Pemisahan, Kini Jadi Guru
Setiap orang tentu memiliki kisah hidupnya masing-masing.
Seorang wanita kembar di Malaysia akhirnya terungkap setelah 19 tahun.
Sepasang perempuan kembar, Adriyani Iwani dan Adryana Iwani,
yang kini berusia 19 tahun baru mengetahui mereka bukan kembar.
Bahkan mereka pun tidak satu darah.
Baca juga: Ibu Celine Evangelista Hamil Anak Kembar, Padahal Sudah Berusia 50 Tahun Lebih
Selama 19 tahun, Adryani Iwani dan Adryana Iwani tumbuh sebagai kembar non-identik.
Mereka tidak menyadari, saudara kandung salah satu di antara mereka,
yang belakangan diketahui Bernama Noratirah, ternyata tinggal di tempat lain dan dibesarkan oleh keluarga lain.
Ternyata mereka tertukar akibat kelalaian staf sebuah rumah sakit di Kota Baru,
tempat mereka dilahirkan bersama seorang perempuan lainnya.
Baca juga: Celine Evangelista Bakal Memiliki Adik Kembar, Sang Ibu Hamil Lagi di Usia 50 Tahun
Ikatan biologis mereka ditemukan melalui tes DNA yang dilakukan pada September tahun lalu.
Kisah ini terkuak sewaktu Adryani Iwani mengikuti kamp motivasi saat masih di Form Empat.
“Di kamp, saya bertemu dengan siswa dari sekolah lain yang mengatakan bahwa saya mirip dengan teman mereka, Noratirah.
Saya kemudian meminta foto Noratirah dan mereka membagikan akun Instagram Noratirah kepada saya,” kata Adriyani.
Menurutnya, ia memberitahu saudara kembarnya, Adriyana, tentang hal itu.
“Dia setuju bahwa Noratirah dan saya terlihat sama,” kata Adriyani.
Namun ternyata ibunya menolak informasi ini, saat Adriyani memberitahunya.
“Jadi, saya membiarkan masalah ini berlalu dan menganggap bahwa wajah kami memang mirip saja,” katanya kepada kantor berita Malaysia, Bernama.
Namun, seperti sudah ditakdirkan, Adryani Iwani dan Noratirah bertemu muka untuk pertama kalinya
dalam Karnaval 'Jom Masuk U' yang diadakan di sebuah supermarket di Kota Baru pada Maret 2019.
"Kami berdua tercengang melihat kesamaan kami.
Kami kehilangan kata-kata dan hanya saling menatap dan kejadian itu diketahui oleh teman-teman kami," tambahnya.
Pada Agustus tahun lalu, Adryani Iwani mengunggah foto perayaan ulang tahunnya di Instagram.
Teman-teman yang melihat mereka memberi tahu dia bahwa dia dan Noratirah memiliki tanggal lahir yang sama, yaitu 19 Agustus.
"Hal ini menyebabkan Noratirah menghubungi saya melalui Instagram dan sejak itu,
kami mendiskusikan banyak hal dan menemukan bahwa ada terlalu banyak kesamaan di antara kami untuk dianggap sebagai suatu kebetulan.
Jadi, kami memutuskan untuk melakukan tes DNA,” katanya seperti dilansir dari The New Straits Times.
"Setelah berdiskusi dengan kedua keluarga kami, kami sepakat untuk melanjutkan tes DNA di Rumah Sakit Universiti Sains Malaysia (HUSM) di Kubang Kerian
untuk melihat apakah kami memiliki hubungan biologis," katanya.
Sampel darah yang dianalisis adalah darah Adriyani, Adriyana, Noratirah,
ibu Adriyani -Siti Aminah Ismail (66), dan “ayah” Noratirah - Husin Omar- yang tinggal di Kampung Pulau Kundur, Kota Bharu.
“Hasilnya menunjukkan saya dan Noratirah adalah 99,99 persen saudara kembar.
Ini mengejutkan kami, terutama ibu saya yang menangis tersedu-sedu,” kata Adriyani.
“Hasilnya juga ditemukan bahwa Adryana Iwani yang terdaftar sebagai saudara kembar saya sebenarnya adalah
anak kandung dari Husin Omar dan Rahmah Isa (meninggal tahun 2018) yang disebut sebagai orang tua Noratirah,” ujarnya.
Sementara itu, saudara Adryani Iwani, Ayu Haryani (42) mengatakan ketika ibunya
melahirkan saudara kembarnya yang paling bungsu,
pihak keluarga tidak diberitahu apakah mereka identik atau tidak.
"Tanda di kaki mereka bertuliskan nama ibu saya, jadi keluarga kami menerima mereka sebagai kembar non-identik," tambahnya.
Ayu Haryani adalah anak kedua. Dia memiliki kakak laki-laki, tiga adik laki-laki dan empat saudara perempuan, termasuk si kembar.
Dia mengatakan berdasarkan akta kelahiran Noratirah, Adryana Iwani dan Adryani Iwani,
mereka lahir pada pukul 1.14, 1.27, dan 1.34, masing-masing pada 19 Agustus 2001.
Dia mengatakan, ibunya semula menolak hasil DNA tersebut dan hal itu tidak diungkapkan
kepada siapa pun karena takut menimbulkan dampak psikologis, terutama pada Adryana Iwani.
Terlepas dari hasilnya, Ayu Haryani mengatakan keluarga tetap menganggap Adryana Iwani
sebagai saudara mereka dan ingin dia terus tinggal bersama mereka.
"Ibu kandungnya telah meninggal, sedangkan ayah kandungnya meninggal dua bulan setelah kami mendapatkan hasil DNA," katanya seraya menambahkan,
bahwa keluarganya telah menunjuk seorang pengacara untuk mengambil tindakan hukum terhadap pihak-pihak terkait.
Dengan terungkapnya kebenaran, Noratirah telah pindah untuk tinggal bersama keluarga kandungnya di Kampung Langgar, Kota Baru, sejak Januari lalu. (Tribunnews.com/NST/Hasanah Samhudi)
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini sudah tayang di Tribun Solo