Breaking News

Viral Medsos

Siapa Sebenarnya Wahyu Kaban? PNS RSJ Prof Ildrem Ajak Wartawan Berkelahi, Ombudsman: Kayak Preman

Dalam video yang beredar, Wahyu Kaban sempat berusaha merampas kamera wartawan. Bahkan, ia juga mengajak berkelahi.

Kolase Tribun Medan
Siapa Sebenarnya Wahyu Kaban? PNS RSJ Prof Ildrem Ajak Wartawan Berkelahi, Ombudsman: Kayak Preman 

TRIBUN-MEDAN.com -  Siapa sebenarnya Wahyu Kaban? PNS RSJ Prof Ildrem mengajak wartawan berkelahi.

Sosok Wahyu Kaban menjadi viral di media sosial saat aksi arogansinya terhadap wartawan, Selasa (29/6/2021).

Dalam video yang beredar, Wahyu Kaban sempat berusaha merampas kamera wartawan. Bahkan, ia juga mengajak berkelahi.

"Ini namaku, biar kau tahu. Ini nah. Udah jelas kan?" katanya sembari memperlihatkan nama yang melekat di baju dinasnya.

Semula, wartawan hendak meliput vaksinasi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), namun Wahyu Kaban mendadak muncul sembari komat-komit.

Setelah video ini beredar viral, Direktur RSJ Prof Ildrem Ria Nofida Telaumbanua buka suara.

Ia berharap persoalan PNS dan satpam yang menantang awak media untuk berkelahi tidak dibesar-besarkan.

"Itu hanya miskoordinasi. Sehingga beliau (ASN bernama Wahyu Kaban ) tidak tahu ada wartawan yang datang meliput acara vaksinasi," kata Ria kepada Tribun Medan melalui pesan singkat, Rabu (30/6/2021).

Dia mengatakan Wahyu Kaban bekerja sebagai front office. Menurut Ria, saat itu Wahyu Kaban awalnya hanya meminta awak media untuk berjumpa manajemen.

Baca juga: PNS dan Satpam RSJ Prof. Ildrem Tantang Wartawan, Ombudsman: Kayak Orang Sakit Jiwa dan Narkobaan

"Baiknya juga tadi awak media setuju untuk konfirmasi ke manajemen. Supaya tidak ada saling ngotot. Pada prinsipnya staf berusaha melindungi RS kita. Karena pasien kami berkebutuhan khusus dan berbeda dengan RS lain," ujar Ria.

"Dan bu Rita staf kita juga sudah menjelaskan sewaktu menengahi. Jadi ada baiknya tak perlu dibesar-besarkan lagi. Jika ada staf yang kurang baik, saya akan menegur agar lebih baik," imbuhnya.

Ria mengungkapkan, semua orang tidak ada yang sempurna. Menurut Ria, stafnya juga telah mengakui kesalahannya.

"Sanksinya nanti sesuai aturan disiplin pegawai ASN," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, PNS dan satpam RSJ Prof Ildrem bertindak arogan terhadap wartawan yang baru selesai meliput vaksinasi perdana kepada ODGJ.

PNS bernama Wahyu Kaban itu menyuruh para wartawan untuk menghapus video dan foto yang menyangkut RSJ Prof Ildrem Medan.

Ia pun marah-marah dengan alasan wartawan tidak minta izin kepadanya untuk mengambil gambar di wilayah RSJ Prof Ildrem. Wahyu ditemani satpam bernama Rahmad Tarigan pun bertindak arogan terhadap awak media.

Awak media sudah mencoba menjelaskan bahwa mereka baru selesai meliput vaksinasi ODGJ. Para wartawan juga sudah wawancara dengan Direktur RSJ Prof Ildrem tanpa ada kendala.

Herannya, Wahyu Kaban malah bertindak arogan sampai mengajak duel awak media.

"Kau sor sama aku! Mau besar, besar, ayok lah. Ini nah, nama ku, nah, nah," ujarnya sambil membusungkan dada ke arah awak awak media.

Baca juga: MENYASAR Sekda Nias di Ruangan VIP, RSJ Prof Ildrem Bantah Ada Ruangan VIP bagi Pasien Rehab

Tidak lama berselang, seorang PNS perempuan dari RSJ Prof Ildrem coba menenangkan dan mengatakan kepada Wahyu bahwa awak media memang diundang untuk meliput serta telah mendapat izin.

Wahyu sempat terdiam, tetapi tidak lama kembali menunjukkan sikap beringas dengan mendatangi awak media untuk beradu mulut dan mengajak berkelahi.

Selain Wahyu Kaban, seorang satpam bernama Rahmad ikut-ikutan menantang wartawan untuk berkelahi.

"Ayok lepas baju dinas kau. Ayok, ayok," ucap Rahmad.

Rahmad kemudian berjalan menjauh untuk mencari tempat duel. Sambil jalan, Rahmad membuka baju seragamnya seolah-olah siap untuk duel.

Karena tak ingin ribut, awak media ogah meladeni aksi Rahmad. 

Tak lama berselang, satpam lainnya datang menghampiri awak media. Satpam itu meminta maaf karena temannya bersikap arogan dan menghalang-halangi kerja jurnalis.

Ketika awak media mau pulang dan melewati pagar keluar RSJ Prof Ildrem, Rahmad kembali mendatangi seorang awak media untuk mengajak berkelahi.

Sempat terjadi kembali cekcok sampai satpam lain menahan Rahmad dan menenangkan suasana ricuh yang terjadi.

Baca juga: Ketua DPRD Sumut Minta ASN RSJ Prof Ildrem yang Tantang Duel Wartawan Dijatuhi Sanksi Tegas

Tanggapan Ombudsman

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar mengaku heran melihat sikap PNS dan satpam RSJ Prof Ildrem yang mengajak wartawan berkelahi.

"Itu pegawai kok kayak preman di RSJ Prof Ildrem. Sudah kayak orang gangguan jiwa dan mengonsumsi narkoba itu," kata Abyadi Siregar, Selasa kemarin, setelah menonton video yang beredar viral di medsos.

"Dari video itu memang arogan sekali. Kayaknya bukan pegawai. Seharusnya dia beretika dan tidak mengajak berantam," imbuhnya.

Dia mengaku sangat kecewa ada unsur pemerintah yang bertindak demikian. Menurutnya, pegawai yang bersikap seolah preman tidak pantas ditempatkan di bagian pelayanan.

Sebab, orang yang tempramental tidak bagus untuk melayani publik. Terlebih, RSJ Prof Ildrem berada di bawah naungan Pemerintahan Provinsi Sumut.

"Untuk orang seperti itu harus ada sanksi agar tidak ditempatkan yang berhubungan dengan publik. Itu harusnya bersikap ramah, bertata krama, dan sopan santun. Bukan seperti yang di video itu," tegasnya.

Baca juga: VIDEO Viral dan 5 Fakta PNS Arogan di RSJ Prof Ildrem Medan, Wahyu Kaban: Sor Kau Sama Aku!

Ketua DPRD Sumut: Terlalu Arogan

Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting kecewa atas tindakan seorang PNS di RSJ Prof Ildrem tersebut. Menurutnya, tindakan tersebut tidak sepatutnya dilakukan oleh pegawai pemerintah. 

"Tadi saya sudah dapat videonya. Memang petugas dari RSJ Prof Ildrem terlalu arogan. Seharusnya tidak boleh seperti itu," kata Baskami, Selasa. 

Baskami menjelaskan, seharusnya kerja wartawan tidak boleh dihalangi. Apalagi RSJ Prof Ildrem berada di bawah naungan Pemprov Sumatera Utara. 

Menurutnya, petugas yang ada di video tersebut memang terlihat emosi berlebihan. "Ya kan wartawan sudah izin, bahkan diundang sama Direktur RSJ Prof Ildrem. Kenapa ditanya lagi dan sampai mau nyuruh hapus foto-foto. Itu kan tidak etis," jelasnya. 

Ia pun mengatakan tidak akan diam menanggapi persoalan ini. Baskami akan memanggil pihak RSJ Prof Ildrem untuk menindak oknum yang berlaku sewenang-wenang tersebut. 

"Tindakan seperti itu tidak akan kita biarkan. Mereka akan kita panggil melalui komisi E," tegasnya.

(cr8/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved