DATA INI Ungkap Negara-Negara yang Gunakan Vaksin Buatan China Justru Alami Lonjakan Kasus Covid-19

1.600 dokter di Indonesia telah terinfeksi Covid-19 pada Mei dan Juni saja, meskipun tidak jelas berapa banyak dari mereka yang telah divaksinasi

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 Sinovac sebelum disuntikkan di Kota Medan, Rabu (24/3/2021) lalu. 

Metrik penting untuk mengukur keberhasilan, kata mereka, adalah mencegah kematian dan rawat inap, bukan bertujuan untuk nol Covid-19.

China memiliki dua vaksin yang disahkan untuk penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Sinopharm dan Sinovac.

Keduanya menggunakan virus yang tidak aktif untuk memicu respons imun pada pasien, metode vaksin yang telah dicoba dan diuji.

Pfizer dan Moderna, sebaliknya, menggunakan teknologi baru yang disebut mRNA, yang mengajarkan sel-sel tubuh cara membuat sepotong protein lonjakan virus corona yang memicu respons imun.

Sejauh ini, uji coba menunjukkan Sinopharm dan Sinovac memiliki kemanjuran yang lebih rendah terhadap Covid-19 daripada rekan mRNA mereka.

Dalam uji coba di Brasil, Sinovac memiliki sekitar 50% kemanjuran terhadap gejala Covid-19, dan efektivitas 100% terhadap penyakit parah, menurut data uji coba yang diserahkan ke WHO.

Kemanjuran Sinopharm untuk penyakit simtomatik dan penyakit yang dirawat di rumah sakit diperkirakan mencapai 79%, menurut WHO .

Baik vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna Covid-19 lebih dari 90% efektif melawan gejala Covid-19.

Sementara studi kemanjuran global dari vaksin Johnson & Johnson menunjukkan bahwa vaksin itu 66% efektif melawan penyakit sedang hingga berat.

Lalu 85% efektif melawan penyakit parah, dan 100% efektif mencegah kematian.

Uji coba berlangsung pada waktu yang berbeda, dan di tempat-tempat di mana varian yang berbeda beredar.

Para ahli mengatakan wabah di tempat-tempat yang menggunakan vaksin China secara luas sejalan dengan apa yang diharapkan dari tingkat kemanjuran ini.

"Jika kita ingin menurunkan kasus yang parah & jumlah kematian, Sinopharm, Sinovac dapat membantu," kata Jin Dong-yan, profesor virologi molekuler di Universitas Hong Kong.

Ben Cowling, seorang profesor epidemiologi penyakit menular di universitas yang sama, mengatakan vaksin China tampaknya membatasi jumlah infeksi serius dan kematian.

Chili melaporkan ribuan kasus baru Covid-19 setiap hari.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved