DATA INI Ungkap Negara-Negara yang Gunakan Vaksin Buatan China Justru Alami Lonjakan Kasus Covid-19
1.600 dokter di Indonesia telah terinfeksi Covid-19 pada Mei dan Juni saja, meskipun tidak jelas berapa banyak dari mereka yang telah divaksinasi
Pantas Kasus Covid-19 Melonjak di Indonesia, Data Ini Ungkap Negara-Negara yang Gunakan Vaksin Buatan China Justru Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Terkuak Inilah Fakta Soal Vaksin Buatan China Tersebut.
TRIBUN-MEDAN.COM - Lonjakan kasus Covid-19 hampir terjadi di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia.
Namun, dari sekian banyak lonjakan kasus Covid-19 ini vaksin buatan China pun kena sorotan.
Pasalnya, sebagian besar negara-negara yang alami lonjakan Covid-19 ini hampir sebagian besar gunakan vaksin buatan China.
Di Mongolia, rumah sakit kewalahan, lalu di kepulauan Seychelles, lebih dari 100 kasus baru Covid-19 dilaporkan setiap hari.
Kemudian di Chili, penguncian nasional dicabut minggu ini, tetapi masih melaporkan ribuan kasus tiap harinya.
Ironisnya, negara-negara ini mereka sepenuhnya menginokulasi lebih dari 50% populasi mereka, dengan vaksin corona buatan China. Hal ini menimbulkan pertayaan besar mengenai kemanjuran vaksin buatan China itu.
Jika vaksin China tidak bekerja, itu masalah besar, bukan hanya dari sudut pandang dunia kesehatan, tetapi reputasi Beijing dalam menyediakan vaksin bagi negara lain.
Ketika negara-negara Barat menimbun pasokan untuk populasi mereka sendiri, China mengirim vaksin ke luar negeri pada bulan Juni.
Kementerian luar negeri mengumumkan negara itu telah mengirimkan lebih dari 350 juta dosis vaksin Covid-19 ke lebih dari 80 negara.
Misi itu menyoroti upaya Barat pada saat ketegangan antara China dan banyak negara demokrasi besar sedang memuncak.
Pertanyaan tentang kemanjuran vaksin Sinopharm dan Sinovac China sekarang membahayakan kemenangan soft-power bagi Beijing.
Meskipun juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin telah menolak kritik seperti itu.
Para ahli mengatakan bahwa sementara vaksin Cina ini mungkin memang tidak efektif, namun tidak gagal.
Tidak ada vaksin yang memberikan perlindungan 100% terhadap Covid-19, jadi kasus terobosan diharapkan.