Fakta-fakta Oknum Polisi Bentak Paspampres di Pos Penyekatan: Kalau Kamu Paspampres Memang Kenapa?
Kejadian tersebut berlangsung Rabu (7/7/2021) kemarin, saat Praka Izroi meminta izin lewat di kawasan penyekatan PPKM Daan Mogot Jakarta.
TRIBUN-MEDAN.com - "Kalau Kamu Paspampres Memang Kenapa," ujar salah seorang petugas PPKM Darurat di kawasan Pos Penyekatan PPKM Daruat, Daan Mogot Jakarta Barat.
Kejadian tersebut berlangsung Rabu (7/7/2021) kemarin, saat Praka Izroi meminta izin lewat di kawasan penyekatan PPKM Daan Mogot Jakarta.
Berikut ini fakta-fakta oknum polisi bentar Paspampres di Jakarta Barat.
Saat itu, Praka Izroi meminta izin lewat dan mengakui, sebagai anggota Paspampres. Namun kemudian, ia mendapatkan beberapa pertanyaan dari para petugas PPKM yang tengah berjaga.
Diduga petugas terdiri dari 4 anggota polisi meminta Praka Izroi menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA).
Baca juga: Detik-detik Anggota Paspampres Diadang dan Ricuh di Pos Penyekatan, Dibentak Diminta Tunjukkan KTA
"Memangnya kalau kamu Paspampres mengapa? Mana KTP mu, mana kartu anggotamu, mana? Buka dulu," kata seorang petugas meminta Praka Izroi, anggota Paspamres agar menunjukkan KTA-nya seperti dikutip dari channel Youtube Richi NF Kamis (8/7/2021).
Lalu Praka Izori kemudian menjawab, "Ada bang," kata Praka Izroi.
Hanya saja, saat membuka dompetnya, namun Praka Izroi tak bisa memberikan kartu anggotanya. Sebab, dia mengatakan, KTA-nya tengah diperpanjang dari kepangkatan Pratu ke Praka.
Dalam beberapa tayangan video tampak Praka Izroi sempat terlibat cekcok dan dibawa ke dalam pos PPKM untuk diperiksa.
Tampak pula salah seorang anggota TNI kemudian mendekati Praka Izroi dan berbicara. Lalu Praka Izori menghadap ke Danramil 06/Kalideres Kapten Inf Abdul Kholik yang juga hadir di lokasi dan mendapat teguran keras.

"Kamu mau sok jagoan? Ini kami 24 jam (jaga). Kan tinggal ngomong baik-baik. Ingat ya, kamu kalau ngomong baik-baik. Jangan diulangi," tuturnya.
Mendapatkan nasehat itu, Praka Izroi kemudian menyalami para petugas di Pos PPKM Darurat itu dan meminta maaf. Lalu dia melintas di pos penyekatan dengan sepeda motornya.
Digeruduk Puluhan Anggota Paspampres
Namun, diduga Praka Izroi kemudian melapor sehingga sampai ke telinga Mayjen TNI Agus Subiyanto selaku Danpaspampres yang kemudian memerintahkan untuk mengklarifikasi kebenarannya.
Seperti dikutip dari akun @infokomando, malam harinya, puluhan anggota Paspampres mendatangi lokasi pos penyekatan dan mencari pelaku yang diduga telah berbuat arogan kepada Praka Izroi.
Bahkan, disebutkan jika ada permintaan dari Kolonel Inf Wahyu selaku Asintel Paspampres, setelah bergerak cepat ke lokasi untuk meluruskan persoalan. Kemudian pihak Paspamres berkoordinasi dengan Waka Reskrim Kompol Herjon Silaban, dan ada kesepakatan untuk menghadirkan pelaku ke Mako Paspampres untuk minta maaf.
Terkait dengan hal ini, Mayjen TNI Agus Subiyanto selaku Danpaspampres mengatakan, jika persoalan kesalahpahaman itu sudah selesai dengan damai."Sudah diselesaikan. Semuanya aman," kata Agus Kamis (8/7/2021).
Singgung Institusi
Dijelaskan oleh Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayor Jenderal Agus Subiyanto membenarkan bahwa anggotanya mendatangi Mapolres Jakarta Barat.
Sebab, Agus mengatakan, kedatangan anggotanya terkait dengan kericuhan di pos penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Daan Mogot, Jakarta Barat.
Sebab, mereka ingin meyakinkan apakah oknum petugas yang terlibat cekcok dengan Praka Izroi di pos penyekatan PPKM telah diberikan peringatan oleh atasannya.
Sebab, bagaimana pun sikap seperti tak patut, seharus petugas memahami dan melihat situasi dan bertindak bijak saat melintas di Pos penyekatan. Ia menilai sikap petugas di pos penyekatan tak pantas, terlebih menyinggung institusi Paspampres.
"Anggota saya yang datang ke Polres ingin meyakinkan apakah oknum yang bicara di video ' Kalau kamu Paspampres memang kenapa?' Sudah di beri peringatan oleh atasannya, karena ini menyinggung institusi negara," ujarnya, Kamis, (8/7/2021) seperti dikutip tribunnews.
Ia pun mengimbau, agar petugas di lapangan belum paham betul sektor apa saja yang boleh melintasi pos penyekatan."Aturan PPKM Darurat belum dipahami petugas di lapangan tentang , sektor esensial, non esensial, kritikal," kata Agus.
4 Polisi Diperiksa dan Minta Maaf
Sementara itu, nasib Empat polisi yang bertugas di Polres Metro Jakarta Barat saat ini tengah diperiksa oleh Propam Mabes Polri dan diproses.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo mengatakan, selain memeriksa petugas polisi tersebut. Selaku pimpinan dia juga sudah mendatangi Paspampres untuk melusurkan masalah dan meminta maaf.
"Ya benar (sedang dilakukan pemeriksaan)," kata Ady saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (8/7/2021).
Menurut Ady ada empat petugas atau anggotanya yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan dengan Propam."4 orang (yang sedang diperiksa)," katanya.
Kombes Ady juga menjelaskan, dia sudah menemui langsung Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres) untuk meminta maaf.
"Saya sudah menghadap langsung Danpaspampres untuk minta maaf atas kejadian kemarin," kata Ady.
Ady berharap, dengan adanya kejadian ini, maka ia berharap hubungan kepolisian dan Paspampres akan semakin membaik dan menjalin komunikasi yang baik antar instansi Polri dan Paspamres. Ia berharap para petugas yang berjaga di Pos PPKM agar bertindak bijak, hendak peristiwanya menjadi bahan pelajaran agar tidak menjukkan sikap kurang simpatik kepada warga ataupun aparat yang melintas.
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com