Euro 2020
Presiden UEFA Akui Tak Fair, Inggris Telanjur ke Final Euro 2020, Format Ini Tak Bakal Dipakai Lagi
Sayangnya, format Euro 2020 dianggap tidak adil karena menguntungkan negara tertentu, terutama Inggris.
Adapun 11 kota tersebut adalah London, Glasgow, Amsterdam, Kopenhagen, St Petersburg, Seville, Muenchen, Baku, Roma, Bucharest, dan Budapest.
Baca juga: JAM TAYANG Final Brasil Vs Argentina Besok Pagi, Neymar Siap Hadapi Lionel Messi Sebagai Rival
Akibatnya ada perbedaan jarak tempuh yang dilalui oleh satu negara dengan negara lainnya.
Dua finalis, Inggris dan Italia, sama-sama memainkan tiga pertandingan grup mereka di kandang masing-masing.
Inggris, yang juga memainkan laga babak 16 besar dan semifinal di Wembley, hanya menempuh perjalanan sejauh 3.874 kilometer.
Itu sangat kontras dengan jarak perjalanan yang harus ditempuh Swiss, yang mencapai 15.485 kilometer.
Belgia, yang tersingkir di babak perempat final, melakukan perjalanan terjauh kedua dengan 10.245 kilometer.
Sedangkan jarak terpendek dilalui Skotlandia, yang gagal lolos dari fase grup, dengan hanya menempuh 1.108 kilometer.
Baca juga: HASIL Copa America 2021 - Menang Comeback Lewat Gol Indah Luis Diaz, Kolombia Rebut Tempat Ke-3
Artinya, terdapat perbedaan jarak tempuh yang cukup mencolok antara Swiss dan Skotlandia, yakni 14.377 kilometer.
Bek Wales Chris Gunter bahkan menyebut format Euro 2020 bak lelucon setelah timnya dikalahkan Denmark di Amsterdam pada babak 16 besar usai menempuh jarak total 9.156 kilometer.
Ceferin pun akhirnya mengakui bahwa format Euro 2020 tidak fair (adil) meski terkesan terlambat karena Inggris telanjur ke final.
Ia pun mengaku format ini kemungkinan tidak akan diterapkan kembali untuk gelaran Euro edisi berikutnya.
"Saya tidak akan mendukungnya (format Euro 2020) lagi," tegas Ceferin.
"Di satu sisi, tidak bisa dibenarkan bahwa beberapa tim harus melakukan perjalanan lebih dari 10.000 kilometer, sementara yang lain hanya menempuh 1.000 kilometer."
"Ini tidak adil bagi penggemar, yang harus berada di Roma suatu hari dan Baku di hari berikutnya yang menempuh perjalanan 4 setengah jam."
"Kami harus banyak bepergian ke negara-negara dengan yurisdiksi berbeda, mata uang berbeda, negara Uni Eropa (UE) dan bukan UE, jadi itu tidak mudah," tambahnya.