Khazanah Islam

Kisah Muslimah Tangguh Ummu Umarah, Bikin Merinding, Rela Nyawa Jadi Tetangga Nabi di Surga

Ya Rasulullah SAW, hanya satu yang saya harapkan. Doakanlah saya menjadi tetanggamu di dalam surga.”

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Dedy Kurniawan
Ist
Ummu Umarah Tetangga Rasulullah di Surga 

TRIBUN-MEDAN.com - Sahabat Rasulullah SAW ikut berjuang dalam dakwah menyiarkan dan membela Islam termasuk kalangan perempuan. 

Hak pahala syahid dalam Islam juga diberikan kepada kaum perempuan. Tidak ansih kepada kaum laki-laki. 

Sama seperti di Indonesia, ada pahlawan nasional dari kalangan perempuan. Pada zaman Nabi Muhammad yang sangat terkenal dan termasyhur adalah pejuang perempuan bernama Ummu Umarah.

Perempuan ini kaum anshar yang dijuluki Singa Merah. Dia tidak sedikit pun takut terluka dengan pedang musuh.

Baca juga: Kisah Umar bin Khattab Menangis Karena Cemburu, Sampai Malu ke Rasulullah

Kisah keberanian sampai membuat merinding. Ketika itu, dia menjadi pelindung Nabi Mahammad dalam perang Uhud sampai rela terluka parah di bagian leher 

Ustadz Hanan Attaki dalam sebuah kajian menyampaikan, Ummu Umarah perempuan Anshar yang paling banyak mengikuti peperangan bersama Rasulullah SAW. Julukan Singa Merah karena dia sangat pemberani dan berdarah-darah dalam membela Islam.

Dalam Perang Uhud, kaum muslimin dalam keadaan kacau balau melawan musuh yang dipimpin Khalid bin Walid (sebelum hijrah). Ummu Umarah menjadi salah satu yang kembali melindungi Rasulullah SAW ketika nyaris diserang musuh. 

Dia melindungi Rasulullah SAW tanpa membawa senjata. Dikisahkan, ketika musuh hendak menebas Rasulullah SAW, maka Ummu Umarah menahan pedang musuh dengan tubuhnya.

Baca juga: Khalid bin Walid Sang Pedang Allah, Panglima Tak Terkalahkan, Pernah Diutus Hancurkan Berhala Uzza

Setiap kali menahan dengan tubuhnya, Ummu Umarah merasa lega dan tersenyum setiap melihat Rasulullah SAW tidak terluka. Setidaknya ada 20 luka panah, tombak, hingga sayatan pedang di tubuh Ummu Umarah.

Yang paling parah adalah pada luka Ummu Umarah di bagian lehernya. Kalimat taudidnya sudah bulat, rela mati demi Rasulullah SAW.

Ummu Umarah sampai ditandu saat pulang dan kembali. Saat sedang dirawat dan dijahit, Rasulullah SAW khawatir dan mendatangi tenda Ummu Umarah.

Rasulullah SAW yang berada di luar tenda pun menyampaikan salam. Ummu Umarah yang sedang dijahit lukanya langsung berdiri dan menutup semua lukanya saat mengetahui Rasulullah datang.

Ummu Umarah tidak ingin Rasulullah melihatnya terkulai lemah, apalagi sampai merasa bersalah. Dia menunjukan diri dengan tetap tegar berdiri 

Ummu Umarah malah menanyakan kondisi Rasulullah SAW dan menyampaikan jika dirinya juga dalam kondisi baik. Padahal darahnya masih mengucur dan tembus hingga jilbabnya.

Rasulullah SAW kemudian bertanya, “Ya Umarah, apa yang engkau harapkan dari semua perjuanganmu ini?”

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved