TERJADI BAKU Tembak Aparat dengan Kelompok Teroris MIT Ali Kalora, 1 DPO Tewas

Terjadi baku tembak terjadi antara Satgas Madago Raya dan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora,

Editor: Salomo Tarigan
istimewa
Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur 

TRIBUN-MEDAN.com - 

Terjadi baku tembak terjadi antara Satgas Madago Raya dan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, di Desa Tanah Lanto, Torue Parigi.

Adpaun peristiwa baku tembak itu terjadi pada hari ini sekitar pukul 11.30 WITA.

Wakasatgas Humas Ops Satgas Madago Raya AKBP Bronto Budiyono mengatakan 1 orang meninggal dunia dalam peristiwa baku tembak tersebut.

Baca juga: Apa Itu PPKM Darurat Lengkap dengan 16 Aturan, Wali Kota Medan Bobby Perpanjang hingga 2 Agustus

"Iya benar telah terjadi kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan DPO teroris Poso yang menyebabkan 1 orang DPO teroris Poso tewas," kata Bronto kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (17/7/2021).

Dikatakan Bronto, aparat bakal melakukan identifikasi dan evakuasi jenazah terduga kelompok teroris tersebut.

"Juga identifikasi untuk mengetahui identitas DPO teroris Poso yang tewas tersebut. Jenazah rencana akan dievakuasi hari ini ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk dilakukan autopsi," pungkas Bronto.

Baca juga: Dulu Jadi Pedagang Kaki Lima, Pedangdut Ini Sukses Ubah Hidupnya,Makin Tajir Usai Dinikahi Pengusaha

Sebelim insiden tersebut, dua orang jenazah teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso juga telah dimakamkan sesuai syariat Islam setelah tim disaster victim indentification (DVI) autopsi dan pengambilan sampel sidik jari di Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara Palu pada Rabu (14/7/2021) malam.

Bront menyatakan kedua jenazah juga dimandikan, dikafani dan disalatkan di ruang instalasi jenazah Rumkit Bhayangkara.

“Setelah dilakukan autopsi dan pengambilan sidik jari oleh tim DVI dan Inavis Polda Sulteng, kedua jenazah teroris Poso langsung dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Poboya Palu secara Syariat Islam," kata Bronto dalam keterangannya, Kamis (15/7/2021) lalu.

Ia menyampaikan kondisi kedua jenazah juga telah membusuk lantaran sulitnya proses evakuasi jenazah. Mereka berhasil dievakuasi pada hari keempat.

“Kondisi kedua jenazah yang sudah membusuk dikarenakan hari keempat baru berhasil dievakuasi, menyulitkan identifikasi untuk mengetahui identitas kedua jenazah, sehingga diputuskan untuk segera dimakamkan,” terangnya

Ia menuturkan prosedur identifikasi baik oleh tim DVI dan Inavis Polda Sulteng sudah sesuai SOP.

Pihak Rumkit Bhayangkara Palu tinggal melakukan pengambilan sampel DNA dari keluarga kedua jenazah.

Nantinya, kembali diharapkan kepada keluarga kedua jenazah untuk kooperatif untuk mendukung identifikasi kedua jenazah tersebut.

"Apabila sampel DNA dari keluarga kedua jenazah sudah bisa diambil, maka hasilnya paling cepat enam hari akan dapat diketahui identitas kedua jenazah tersebut dan Kepolisian sesegera mungkin akan menyampaikan informasi perkembangannya kepada masyarakat," tukasnya.

(Tribunnews.com/Reza Deni)

Baca Selanjutnya: Kelompok teroris mujahidin indonesia timur

Halaman Selanjutnya: Ali kalora

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved