Ultimatum Aparat pada DPO Teroris MIT Poso Ali Kalora Cs Sebelum Jatuh Korban Lagi

Aparat meminta para buronan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora menyerahkan diri untuk menjalani proses hukum.

Editor: Salomo Tarigan
Kolase/Tribunjambi.com
Ali Kalora 

TRIBUN-MEDAN.com - Wakasatgas Humas Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono meminta para buronan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora menyerahkan diri untuk menjalani proses hukum.

Sebagaimana diketahui, saat ini hanya tersisa enam orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Sulawesi Tengah. Jumlah mereka berkurang karena Satgas sempat menembak mati tiga buronan dalam kontak senjata.

BERITA Terbaru Satpol PP, Mendagri Tito Perintah Bupati Gowa Copot Oknum Satpol PP Arogan Pukul Ibu

"Kami menghimbau agar sisa DPO yang ada di pegunungan biru baik di wilayah Poso, Sigi dan Parimono untuk segera menyerahkan diri baik-baik supaya tidak ada jatuh korban lagi," kata Bronto kepada wartawan, Minggu (18/7/2021).

Nantinya, kata Bronto, jika para teroris tersebut menyerahkan diri, maka harus menjalani proses hukum dan ikrar setiap kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebagai informasi, Satgas Madago Raya telah menembak mati tiga teroris MIT Poso pimpinan Ali Kalora Cs dalam beberapa terakhir. Mereka adalah Rukli dan Ahmad Panjang.

Sementara itu, Budirman alias Abu Alim alias Hanif alias Ambo ditembak mati tak lama Rukli dan Ahmad Panjang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya.

Baku Tembak Menewaskan Seorang Buronan

Terjadi baku tembak terjadi antara Satgas Madago Raya dan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, di Desa Tanah Lanto, Torue Parigi.

Peristiwa baku tembak itu terjadi pada hari ini sekitar pukul 11.30 WITA.

Wakasatgas Humas Ops Satgas Madago Raya AKBP Bronto Budiyono mengatakan 1 orang meninggal dunia dalam peristiwa baku tembak tersebut.

Baca juga: Apa Itu PPKM Darurat Lengkap dengan 16 Aturan, Wali Kota Medan Bobby Perpanjang hingga 2 Agustus

"Iya benar telah terjadi kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan DPO teroris Poso yang menyebabkan 1 orang DPO teroris Poso tewas," kata Bronto kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (17/7/2021).

Dikatakan Bronto, aparat bakal melakukan identifikasi dan evakuasi jenazah terduga kelompok teroris tersebut.

"Juga identifikasi untuk mengetahui identitas DPO teroris Poso yang tewas tersebut. Jenazah rencana akan dievakuasi hari ini ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk dilakukan autopsi," pungkas Bronto.

Baca juga: Dulu Jadi Pedagang Kaki Lima, Pedangdut Ini Sukses Ubah Hidupnya,Makin Tajir Usai Dinikahi Pengusaha

Sebelim insiden tersebut, dua orang jenazah teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso juga telah dimakamkan sesuai syariat Islam setelah tim disaster victim indentification (DVI) autopsi dan pengambilan sampel sidik jari di Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara Palu pada Rabu (14/7/2021) malam.

Bront menyatakan kedua jenazah juga dimandikan, dikafani dan disalatkan di ruang instalasi jenazah Rumkit Bhayangkara.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved