News Video

DERAI AIR MATA Rita Tak Bisa Berjumpa Sang Buah Hati yang Menderita Tumor Ganas di Mata

Ia tak menyangka putri pertamanya mengidap penyakit tumor ganas di bagian mata kiri Syakila.

Editor: M.Andimaz Kahfi

DERAI AIR MATA Rita Tak Bisa Berjumpa Sang Buah Hati yang Menderita Tumor Ganas di Mata

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Dua bulan menjalani perawatan medis di Jakarta, membuat kerinduan mendalam dirasakan Rita Astia (24), warga Jalan Gardu, Dusun VII, Seirotan, Gang Tape, Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara, kepada anak pertamanya yakni Syakila Aulia Putri (3).

Ia tak menyangka putri pertamanya mengidap penyakit tumor ganas di bagian mata kiri Syakila.

Penyakit itu diketahui oleh pasangan suami istri, Willy Syahputra (30) dan Rita Astia (24) sejak putri pertamanya itu memasuki usia 2 tahun.

Setelah memasuki usia 2 tahun, Syakila Aulia Putri mengalami 'mata kucing' atau kornea matanya mulai berwana kuning dan bening.

Rita, ibunda Syakila yang ditemui dikediamannya mengatakan bahwa di sana mata anaknya mulai berubah namun putri pertamanya itu masih bisa melihat dengan normal.

"Jadi setelah tiga bulan itu, mata anak saya mulai bengkak. Kami kan panik, jadi bulak balek ke rumah sakit untuk diperiksa, namun kami seperti dibola-bola," kata Rita, Sabtu (24/7/2021).

"Kami di RS SMEC lalu dirujuk ke RSUP Adam Malik, lalu masuk UGD tapi kami disuruh pulang. Lalu dirujuk ke USU namun cuma dapat obat tetes mata, jadi diputuskan untuk pulang ke rumah," tambahnya.

Lanjut Rita, pihak keluarga kemudian memutuskan untuk dirawat jalan lantaran rumah sakit tidak ada yang mampu menangani anak perempuan pertamanya itu.

"Kami akhirnya memutuskan rawat jalan. Cuma ya sekedar pemeriksaan saja, tidak ada tanda-tanda penanganan yang serius, hingga akhirnya dirujuk ke Jakarta," ungkap.

Dengan nada serak sembari menangis, Rita tetap berupaya tegar menyampaikan penyakit yang diderita anaknya.

"Jadi saat di rumah Syakila tetap ceria. Kalau selesai mandi, ia selalu berkaca sembari mengatakan 'kakak cantik' 'kakak cantik'," kata Rita sembari tak kuasa menahan air matanya yang jatuh membasahi pipi.

Ia juga mengungkapkan kerinduan mendalam kepada anaknya itu, namun sayang, ia tidak bisa mendampingi putri itu dalam berjuang melawan penyakitnya itu.

"Saya gak bisa mendampingi putri saya, karena saya baru saja lahiran anak kedua saya. Jadi cuma hanya bisa melalui seluler kadang telponan kadang video call," bebernya.

Teranyar, Rita menjelaskan bahwa tumor yang menggerogoti mata kiri putrinya itu sudah sampai ke tulang sumsumnya.

"Saya mendengar dari suami saya, katanya tumor itu sudah menjalar ke sumsum tulang belakang anak saya. Saya sedih sekali mendengarnya. Gak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya hanya mampu mengirim doa untuk kesembuhan anak saya itu," tuturnya berderai air mata.

Rita yang menunjukkan foto-foto dan video Syakila selama di rumah baik dalam keadaan sehat maupun sudah kena tumor, tak kuasa menahan air matanya.

Ia selalu teringat dengan kata-kata anak pertamanya itu setelah sehabis mandi.

"Jadi kalau ia habis mandi selalu ngomong, Mak 'kakak cantik' itu ia sambil berkaca di cermin dan sisiran. Saya rindu ia," ucapnya.

Meski melalui video call Rita bisa berkomunikasi dengan putrinya itu, namun itu tidak bisa melepaskan kerinduannya.

"Tapi mau bagaimana saya harus bersabar. Karena ini untuk kebaikan putri saya. Saya hanya bisa berdoa saja," sebutnya.

Pasca melahirkan, Rita tinggal di rumah mertuanya yang berada di depan kediamannya.

"Karena kami tinggal berdua dengan anak saya yang baru lahir, sehingga saya memutuskan untuk tinggal di rumah mertua saya. Jadi rumah kami itu kosong," sebutnya.

Rita menjelaskan tak ada yang diinginkannya selain kesembuhan putri pertamanya.

"Saya cuma ingin kesembuhan anak saya. Tidak ada yang lain. Semoga anak saya cepat sembuh dan bisa berkumpul kembali bersama kami. Saya rindu ocehan anak saya yang aktif mengajak siapapun untuk berdialog," katanya sembari menangis.

Selama perawatan Syakila di Jakarta, Rita juga membutuhkan uluran tangan dermawan dan pemerintah.

"Saya berharap bantuan dari dermawan dan pemerintah. Bantu lah kami," sebutnya.

(mft/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved