Kisah Benny Moerdani Gagalkan Penculikan AH Nasution, Pernah Juga Tangkap Danjen Kopassus Ini
Terkenang sebuah kisah ketika Benny Moerdani pernah menggagalkan penculikan terhadap AH Nasution.
TRIBUN-MEDAN.com - Terkenang sebuah kisah ketika Benny Moerdani pernah menggagalkan penculikan terhadap AH Nasution.
Sosok Benny Moerdani merupakan tokoh yang disegani di dunia militer Tanah Air pada masa pemerintahan Soekarno.
Bahkan sosok ini juga cukup disegani oleh militer dunia karena aksinya. Terlebih kisah ia kala menjadi prajurit Kopassus.
Dia adalah Benny Moerdani sosok terpercaya Presiden Soeharto, yang juga pernah ikut andil dalam peristiwa-peristiwa penting di Indonesia.
Ternyata Jenderal Benny Moerdani pernah menggagalkan rencana penculikan terhadap Kolonel Abdul Haris Nasution atau AH Nasution.
Saat itu, Benny Moerdani rela menangkap komandannya sendiri untuk menggagalkan rencana penculikan terhadap AH Nasution.

Simak cerita selengkapnya!
Diketahui, Kolonel AH Nasution diangkat kembali menjadiKepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 7 November 1956.
Kolonel AH Nasution menjabat Kepala KSAD menggantikan Bambang Sugeng.
Sebelumnya, AH Nasution sempat menjabat Kepala KSAD, namun dicopot setelah mengarahkan meriam ke Istana Negara.
Pengangkatan kembali AH Nasution membuat KolonelZulkifli Lubis tak senang.
Ia mencanangkan rencana menculik AH Nasution untuk memaksa pemerintah mengganti pemimpin militer dan membubarkan parlemen.
Melansir dari buku "Benny Moerdani yang Belum Terungkap" via TribunJabar (grup TribunJatim.com), Zulkifli Lubis tidak bergerak sendiri.
Ia secara diam-diam menjalin kontak dengan perwira Divisi Siliwangi.
Tak hanya itu, Zulkifli Lubis berhasil membujuk Mayor Djaelani, Komandan RPKAD (sekarang dikenal dengan Kopassus) untuk bergabung.
Aloysius Sugiyanto yang saat itu menjadi perwira kepercayaan Mayor Djaelani menceritakan proses Benny Moerdani yang menangkap Komandan Kopassusnya sendiri.
Saat itu, Benny Moerdani memimpin Kompi A.
Sugiyanto mengatakan, ia sering diutus dan terlibat dalam rapat rencana penculikan AH Nasution.
Suatu hari Zulkifli Lubis datang sendiri secara rahasia ke markas RPKAD di Batujajar, Bandung Barat.
Benny Moerdani tidak ada di Batujajar karena sakit dan harus dirawat berhari-hari.
"Dia dirawat di rumah sakit Cimahi," ucap Sugiyanto.
Setelah kedatangan Zulkifli Lubis ke Batujajar, terjadi keributan antara Kompi B dan Kompi A.
Sersan Kompi B mencari-cari mayor Djaelani.
Mereka ingin menangkap Djaelani dan perwira Kompi A yang terlibat rencana penculikan AH Nasution.
Suara senapan menyalak bersahut-sahutan.
Kapten Soepomo, mantan anggota RPKAD dari Kompi A juga datang mengendarai tank dari markas kavaleri di Bandung.
Namun, Mayor Djaelani yang dicari-cari itu tidak ada di Batujajar.
Ia tengah menghadiri acara di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SSKAD) di Bandung.
Sugiyanto mengatakan, Soepomo adalah otak penangkapan Djaelani.
Soepomo bekerja sama dengan para juniornya di RPKAD termasukBenny Moerdani.
Kemudian, Benny Moerdani datang ke markas RPKAD setelah sekian lama dirawat di rumah sakit.
Menurut Sugiyanto, Benny Moerdani sudah lama berencana menangkap komandannya itu.
Pada malam sebelum Djaelani berangkat ke SSKAD, Benny menawarkan diri mengawal kepergian Djaelani, namun ditolak.
"Benny ingin mengawal agar bisa menangkap Pak Djaelani," katanya.
Benny Moerdani bersama rekan-rekannya mengejar Djaelani ke SSKAD.
Di sana, ia diadang oleh pasukan dari kesatuan lain.
Benny Moerdani yang masih perwira berusia 24 tahun itu nekat mendatangi acara yang dihadiri oleh petinggi tentara.
"Kami datang hanya ingin menemui Pak Djaelani," kata Benny saat dikepung pasukan.
Akhirnya, Benny Moerdani diizinkan masuk ke SSKAD dan menemui Djaelani.
Ia menceritakan situasi yang tidak beres di Batujajar.
Benny Moerdani menyarankan kepada Mayor Djaelani agar situasi tersebut ditangani sendiri oleh RPKAD.
"Kan malu kalau harus minta bantuan pasukan lain," katanya.
Akhirnya Djaelani menyerahkan pistolnya kepada Benny Moerdani tanpa bisa berkata apa-apa.
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini sudah tayang di Tribun Jambi