Dampak Pandemi, Omzet Wisata Mangrove Sicanang Anjlok 50 Persen

Semenjak PPKM ini ada berkurang lah pengunjung hampir separuh, ngeri kali lah dampak PPKM ini

Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/KARTIKA
Suasana kafe yang tutup selama pandemi di Wisata Mangrove Sicanang, Minggu (25/7/2021). (TRIBUN MEDAN/KARTIKA) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wisata alam Mangrove Sicanang mengalami anjlok omzet pengunjung sejak dua pekan berjalan PPKM Darurat. Pantauan Tribun, Minggu (25/7) hanya tampak segelintir pengunjung yang berkeliling menyusuri hutan mangrove.

Pengelola Mangrove Sicanang, Rizky mengungkapkan bahwa semenjak PPKM Darurat ini omzet menurun hingga 50 persen lebih.

"Semenjak PPKM ini ada berkurang lah pengunjung hampir separuh, ngeri kali lah dampak PPKM ini," ungkap Rizky.

Dikatakan Rizky, biasanya pengunjung mampu mencapai 150 orang selama akhir pekan. Namun selama PPKM Darurat ini, pergerakan pengunjung anjlok di bawah 50 orang.

Baca juga: Desa Buluh Awar Sibolangit, Lokasi Wisata Rohani yang Banyak Menyimpan Sejarah

"Kalau Jumat sampai Sabtu bisa 50-60 orang dan kalau hari Minggu 150 orang. Ini mau capai 50 orang pun susah," ujarnya.

Rizky juga mengatakan bahwa sejak ada larangan untuk makan dine in, pihak pengelola memilih untuk menutup kafe untuk sementara waktu.

"Kalau untuk kafe kita tutup karena kan kita kan tidak boleh beraktivitas lebih besar jadi untuk apa kita buka kan," kata Rizky.

Rizky menuturkan bahwa pendapatan selama PPKM Darurat tidak mampu untuk melakukan perawatan rutin. Ia mengakui ada beberapa fasilitas yang rusak namun belum dapat untuk diperbaharui.

"Nggak ada pengunjung fasilitas pun banyak yang rusak dan belum bisa kita perbaiki. Kalau ada pengunjung kan di sini kita bisa perawatan titi atau pagar-pagar yang ambruk ini. Semenjak PPKM ini jauh lah kita untuk bisa dapat kelola pendapatan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved