TERBARU Menantu Akidi Tio Ceritakan Riwayat Sumbangan Rp 2 Triliun, Pastikan Bukan dari Anak-anaknya
Rudi Sutardi merupakan suami Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio yang mewakili keluarga saat acara penyerahan bantuan kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengaku terkejut saat dirinya mendapatkan amanah untuk menyampaikan bantuan Rp 2 triliun kepada warga terdampak pandemi covid-19.
Jenderal bintang dua ini mengakui kenal dengan keluarga besar almarhum saat sedang bertugas di Aceh.
“Dana (bantuan 2 triliun) itu diberikan oleh seorang keluarga yang saya kenal sewaktu masih tugas di Aceh, dan sekarang dia ingin membantu warga Sumsel yang terdampak Covid-19,” kata Irjen Eko Indra.
Kapolda menuturkan, beberapa waktu lalu, perwakilan keluarga Akidi Tio menyampaikan akan menyalurkan bantuan dana untuk diberikan kepada masyarakat Sumsel terdampak covid-19. Namun, ia tak menyangkan nominal dari bantuan yang diberikan mencapai Rp 2 triliun.
"Menurut saya ini adalah amanah yang sangat luar biasa dan berat sekali karena uang yang diamanahkan ini besar dan pastinya harus dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Sementara itu, Prof dr Hardi Darmawan yang membeberkan tentang kehidupan Akidi Tio dan keluarganya di masa lalu dan kini. Prof Hardi merupakan dokter keluarga Akidi Tio sejak 40 tahun lalu.
Kata Hardi Hardi Darmawan, Akidi Tio memiliki 7 orang anak, satu di antaranya Heriyanti yang tinggal di Palembang dan mewakili keluarga saat acara pemberian sumbangan secara simbolias, Senin (26/7/2021) kemarin.
Lima anak Akidi Tio lainnya kini berdomisili di Jakarta dan berkecimpung di dunia usaha. "Semuanya sukses di Jakarta," cerita Hardi. Adapun satu lagi anak Akidi Tio sudah meninggal.
Hardi menceritakan sosok keluarga mendiang Akidi Tio serta anaknya-anaknya selalu hidup sederhana.
"Setahu saya mereka sering membantu orang sehari-hari dan mereka sangat low profile, kehidupannya sederhana dan tak bermewah-mewah," jelas Prof Hardi.
Hardi menceritakan kembali kronologi dirinya dihubungi keluarga untuk memberikan bantuan. Awalnya ia ditelepon oleh anak bungsu Akidi Tio bernama Heriyanti yang tinggal di Palembang.
"Beliau (Heriyanti) menelepon dua hari sebelum tanggal 26 Juli bahwa akan memberikan bantuan. Saya juga terkejut mereka sebutkan angka itu (Rp 2 triliun)," ungkapnya.
Alasan mereka membantu karena melihat banyaknya warga yang meninggal karena Covid-19, kekurangan oksigen, kekurangan obat dan lain sebagainya.
"Disebut Rp 2 triliun, saya terkejut, saya belum pernah mendengar uang sebanyak itu. Saya tanya lagi, untuk siapa? Ya, untuk masyarakat Palembang, Sumsel umumnya," jelas Hardi.
Kepada Hardi, Heriyanti juga memberitahukan jika keluarganya mengenal Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri. "Sebenarnya 5 anak Pak Akidi di Jakarta juga mau datang kemarin, tapi karena sedang pandemi, makanya hanya diwakilkan dengan anaknya yang ada di Palembang," kata Hardi.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Keluarga Akidi Tio Soal Bantuan Rp2 Triliun: Uang Itu Wasiat Bapak,Tidak Disalurkan Kami Takut Karma