News Video

Identitas Polisi Batak yang Marahi Togu Simorangkir, Namanya Pernah Disebut di Sidang Rizieq Shihab

Warganet menyebut petugas yang marahi Togu Simorangki adalah perwira berpangkat AKBP yang bertugas di Polres Jakarta Pusat

Meski sempat berurusan dengan polisi, Togu dkk sudah berada dalam satu apartemen.

Mereka sedang menunggu jawaban Presiden Joko Widodo atas surat yang mereka layangkan.

Togu sempat menolak bertemu presiden karena yang diperbolehkan hanya tiga orang: Togu Simorangkir, Anita Hutagalung, dan Irwandi Sirait.

"Aku tolak karena kita 11 orang, harusnya bersama Aliansi Gerak Tutup TPL karena kita ingin menyerahkan bukti-buktinya," terangnya.

Togu Simorangkir menuliskan surat kepada Presiden Jokowi saat menumpangi kapal penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak, Sabtu (24/7/2021). Togu bersama aktivis lingkungan lainnya melakukan aksi jalan kaki Toba-Jakarta demi misi Tutup TPL.
Togu Simorangkir menuliskan surat kepada Presiden Jokowi saat menumpangi kapal penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak, Sabtu (24/7/2021). Togu bersama aktivis lingkungan lainnya melakukan aksi jalan kaki Toba-Jakarta demi misi Tutup TPL. (Togu Simorangkir Facebook)

Ia juga mengirim file yang sudah disusun okeh pihak Kelompok Studi Pengembangan dan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) soal kejahatan yang dilakukan oleh pihak PT TPL.

"Belum, pagi ini mereka menghubungi aku, pihak istana minta bukti-bukti kejahatan TPL, aku bilang itu yang mau kita serahkan kepada Presiden. Tapi ada slide yang disiapkan Rocky Pasaribu dari KSPPM, itu yang kuserahkan ke pihak istana," terangnya

"Surat tulis tanganku sudah di istana. Kita tinggal menunggu jawaban dari Pak Presiden aja kapan beliau punya waktu untuk bertemu dengan Tim 11," sambungnya.

Ia juga mengatakan bahwa timnya tidak kembali ke Toba sebelum bertemu dan menyampaikan aspirasi Tutup TPL ke Presiden Jokowi.

"Tim 11 akan stay di Jakarta sampai Pak Presiden punya waktu untuk bertemu. Kalau enggak ketemu, ya enggak pulang kami. Kalau aku akan terus menunggu," ungkapnya.

"Ini soal kedaulatan Bangsa Batak. Apalah artinya menunggu satu bulan dibandingkan puluhan tahun kita tersiksa dan masa depan kita akan suram di Danau Toba," sambungnya.

Hingga kini, seluruh anggota tim dalam keadaan sehat dan terus menunggu jawaban resmi dari pihak Istana Presiden Joko Widodo.

"Kami nanti PCR setelah ada jawaban aja kapan Presiden akan ketemu. Dan sekarang masih di apartemen yang ada di Jakarta Selatan bersama Tim 11," pungkasnya.

(hen/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved