PEMBAGIAN Bansos PPKM Dituding Tak Merata, Puluhan Emak-emak Geruduk Kantor Lurah Sari Rejo
Bahkan, kata Fitri, oknum Kepling berinisial WPS yang baru saja mendapatkan SK dituding hanya mendistribusikan beras terhadap warga pendukungnya.
Pembagian Bansos PPKM Dituding Tak Merata, Puluhan Emak-emak Geruduk Kantor Lurah Sari Rejo
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Puluhan warga lingkungan II, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor Kelurahan Sari Rejo, Jalan Sejati, Senin (2/8/2021).
Warga yang mayoritas emak-emak ini meminta Lurah dan Kepling tidak pilih kasih pembagian bantuan beras terdampak Covid 19.
"Kami minta Lurah dan Kepling tidak pilih kasih menyalurkan bantuan beras terhadap warga lingkungan II," ujar Fitri, warga lingkungan II saat melaksanakan unjuk rasa.
Disampaikan Fitri, pembagian bantuan beras pada 30 Juli 2021 lalu dinilai tidak transparan dan pilih kasih.
Bahkan, kata Fitri, oknum Kepling berinisial WPS yang baru saja mendapatkan SK dituding hanya mendistribusikan beras terhadap warga pendukungnya.
"Kepling kami (WPS) baru dapat SK dan saat ini banyak warga yang menolak pengangkatannya. Maka warga yang pendukung dia lah (Kepling) yang mendapat bantuan beras. Inilah kami maka lakukan aksi biar Wali Kota Medan tahu persoalan ini," ujar Fitri.
Fitri menuturkan, pihaknya berharap pembagian bantuan beras dilakukan di masing-masing lingkungan bukan di kantor Lurah.
"Kami meminta Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution dapat memperhatikan nasib kami dan menindak Kepling yang pilih kasih," kata Fitri.
Senada dengan Fitri, Ida warga lingkungan II yang ikut unjuk rasa mengaku tidak mendapat bantuan beras dari Kepling WPS.
"Dulu ketika kepling sebelumnya, setiap ada bantuan dari pemerintah saya tetap dapat. Kenapa Kepling yang baru ini tidak lagi, nampak kali Kepling ini pilih kasih," sebut wanita paruh baya itu.
Sepanjang aksi unjukrasa warga yang berlangsung di halaman kantor Lurah Sari Rejo, tampak pintu kantor Lurah ditutup jerjak besi sehingga warga tidak bisa menjumpai Lurah.
Warga marah karena hingga berjam-jam tidak ada yang menerima mereka.
Kemarahan semakin menjadi dan suara kuat dilontarkan warga ketika melihat sepeda motor yang diduga milik Kepling II parkir di halaman kantor Lurah.
"Lurah dan Kepling keluarlah, mana hak kami," lontar pengunjukrasa.